- Video Pengoperasian EDUROBO klik disini
- Video Cara cepat mahir EDUROBO klik disini
Selasa, 26 April 2016
Edurobo
Berikut adalah video seputar EDUROBO
Merakit Runing Text Dikontrol Dengan Android dengan P10 dan Kontroller TF-SW
Sebuah Runing text digunakan untuk menyampaikan informasi, yang bisa di baca orang lain dengan menarik dan mudah, dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, teknologi makin cangkih dan memudahkan kita untuk mengaplikasikannya, contohnya adalah kalau dahulu kita membuat runing text butuh pemrograman yang sulit dan harus paham pemrograman mikrokontrol, tapi saat ini kita dapat dengan mudah Merakit Runing Text Dikontrol Dengan Android dengan P10 dan Kontroller TF-SW, dan harga juga bersaing sangat murah dibanding dengan merakit sendiri tiap komponen.
Bahan- bahan yang dibutuhkan :
Power Supply 5V / 3-5 A
Panel Runing Text P10
Kontroller TF-SW (kontroller yang support wifi / bisa dikontrol dengan Android)
Langkah Pertama
Rakitlah Panel P10, perhatikan penyambungan kabel power supply 5V, jangan sampai terbalik VCC (kutub +) dan GND (ground ) / kutub negatif.
Pilih English – klik Ok
Pilih direktori untuk instal Power led – klik next
Klik Next
Klik Next
Klik Instal
Klik Finish :
Jika anda alert Windows Firewall klik allow access
Tampilan POWER LED
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah setting Panelnya :
Klik tools – Panel setup
Passwordnya : 168
Klik Ok akan tampil sebagai berikut :
Pilih jenis kontroller anda :
Karena saya memakai TF-SW yang pakai wifi, maka saya pilih TF-wifi
Kemudian setting colour type panel anda, sbb :
Kemudian kli set modular set:
Setting jumlah panel yang anda gunakan, disini saya memakai 3 panel
Kalau sudah klik setup,
Program Power Led siap digunakan.!!
Untuk setting Kontroller dengan Android anda harus instal Power LED di android, kemudian koneksikan wifi android anda dengan wifi kontroller TR-SW anda, kemudian buka aplikasi Power Lede di Android :
Tampilan Panel Setup, passwordnya adalah : 168
Cara Membuat Running Text LED Sederhana
Step By Step Cara Merangkai Running Text LED
- Siapkan 3 pcs modul led matrix P10, kemudian susunlah seperti gambar berikut ini. Pastikan arah tanda panah sesuai dengan gambar.
- Hubungkan kabel power antara modul led matrix. Anda bisa menggunakan kabel merah hitam yang banyak dijual dipasaran. Pastikan terminal 5V terhubung ke terminal 5 V lainnya dan terminal GND terhubung ke terminal GND pada modul led matrix lainnya.
- Hubungkan kabel data untuk menyambung koneksi antara modul led matrix. Hubungkan juga koneksi power 5 volt dari power supply ke kontroler running text Kaler XU2 dan ke modul led matrix P10. Pastikan sambungan kabel tidak terbalik.
- Sambungan kontroler dan led matrix harus berada pada sebelah kiri. Detailnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
- Setelah semua kabel terpasang seperti gambar diatas, coba nyalakan power supply untuk memastikan power sudah terhubung ke kontroler running text dan ke modul led matrix. Jika power sudah masuk lampu power pada power supply dan lampu power pada kontroler led matrix akan menyala seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini
- Jika koneksi telah tersambung semuanya, sekarang balik arah led matrix agar sisi LED berada di atas.
- Coba nyalakan kembali power supply dan sekarang amati tulisan pada panel led matrix. Secara default tampilan led matrix akan menampilkan informasi tentang kontroler yang digunakan
Kamis, 21 April 2016
E-Books tentang Analisa Beberapa Rangkaian Elektronika
Berikut adalah E-Books tentang Analisa Beberapa Rangkaian Elektronika
- Rangkaian Elektronika 1 KLIK DISINI
- Rangkaian Elektronika 2 KLIK DISINI
Label:
E-Books,
Teknik Elektronika Dasar
E-Books Teknik ELektronika Dasar
Berikut adalah E-Books tentang Teknik Elektronika Dasar
- bab01-arus-dan-tegangan-listrik KLIK DISINI
- bab02-rangkaian-arus-searah KLIK DISINI
- bab03-alat-alat-ukur-listrik KLIK DISINI
- bab04-kapasitor-induktor-dan-rangkaian-ac KLIK DISINI
- bab05-komponen-dan-rangkaian-ac KLIK DISINI
- bab06-bahan-semikonduktor KLIK DISINI
- bab07-dioda-sambungan-pn KLIK DISINI
- bab08-rangkaian-penyearah KLIK DISINI
- bab09-transistor KLIK DISINI
- bab10-karakteristik-transistor KLIK DISINI
- bab11-tegangan-panjar-transistor KLIK DISINI
Label:
E-Books,
Teknik Elektronika Dasar
Rabu, 20 April 2016
E-Books Mengenal Dasar Elektronika dan Perbaikan Peralatan Elektronika
Berikut adalah E-Books tentang mengenal dasar-dasar elektronika dan perbaikan peralatan elektronika dan peralatan listrik.
Untuk download silahkan KLIK DISINI
password
Untuk download silahkan KLIK DISINI
password
Kurikulum TEI 2015 - 2016
Berikut adalah Kurikulum Jurusan Teknik Elekronika Industri Tahun 2015 - 2016
Kurikulum KLIK DISINI
Cover KLIK DISINI
Kurikulum KLIK DISINI
Cover KLIK DISINI
Senin, 18 April 2016
Visi dan Misi Jurusan Teknik Elektronika Industri
VISI
" Terciptanya Sumber Daya Manusia yang cerdas, berkualitas, kompetitif dan berjiwa Entrepreneurship"
MISI
- memberikan layanan prima terhadap masyarakat dalam semua aspek sarana dan prasarana untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan mandiri
- menghasilkan tenaga kerja professional untuk memenuhi kebutuhan industri khususnya Elektronika Industri
- menghasilkan peserta didik dengan nilai-nilai entrepreneurship agar dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan
- meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui dukungan IPTEK dan IMTAQ
- mendidik peserta didik dengan ketrampilan Teknik Elektronika Industri
"Program studi yang mempelajari bidang kontrol dan perbaikan (maintenance) peralatan Industri berbasis "Electrical Control" dan "Mikroprosessor" ( Komputer ).
KOMPETENSI
Meliputi pengetahuan dan ketrampilan elektronika umum, mikrokontroller dan mikroprosessor, Penumatic dan PLC ( Programmable Logic Controller ), Program berbasis komputer yang erat kaitannya dengan proses produksi.
Kompetensi yang diajarkan meliputi :
Untuk mencapai lulusan yang berkualitas dan memenuhi target industri disiapkan fasilitas Laboratorium Elektronika yang didukung dengan komponen dan modul elektronika :
KOMPETENSI
Meliputi pengetahuan dan ketrampilan elektronika umum, mikrokontroller dan mikroprosessor, Penumatic dan PLC ( Programmable Logic Controller ), Program berbasis komputer yang erat kaitannya dengan proses produksi.
Kompetensi yang diajarkan meliputi :
- Menguasai elektronika dasar, elektronika digital dan elektronika terapan
- Merakit dan mengoperasikan komputer menggunakan Sistem operasi DOS, Windows, Linux dan membuat Sistem Jaringan Komputer
- Memprogram peralatan Sistem Otomasi Elektronika yang berkaitan dengan I/O berbantuan : mikroprosessor, mikrokontroller, PLC, Penumatic dan Hidraulik
- Menggambar Teknik Elektronika menggunakan komputer
- Merakit peralatan perangkat Elektronika Sistem Otomasi Industri
- Mengaplikasikan Sistem Robotika Sederhana
- Menguasai berbagai jenis Sensor dan Kontrol yang digunakan di Industri
Untuk mencapai lulusan yang berkualitas dan memenuhi target industri disiapkan fasilitas Laboratorium Elektronika yang didukung dengan komponen dan modul elektronika :
- Elektronika analog dan digital
- Mikroprosessor, Mikrokontroller dan PLC
- Komputer desain elektronika dan pemrograman
- Pemrosesan PCB
- Menguasai perbaikan perangkat elektronika dan komputer
- Mampu merakit, install program dan memperbaiki komputer
- Mampu membuat program kontrol berbasis komputer
- Mampu mendesain dan membuat Rangkaian Elektronika kontrol dan Pengendali
- Mampu mendesain dan memprogram Rangkaian Robotika
- Mampu memperbaiki Power Supply Elektronika Industri
Jumat, 15 April 2016
Kumpulan Buku BSE
Berikut adalah kumpulan Buku BSE :
1. Teknik Listrik KLIK DISINI
2. Teknik Kerja Bengkel KLIK DISINI
3. Gambar Teknik Bangunan Kelas X KLIK DISINI
4. Teknik Mikroprosesor Smt. 1 KLIK DISINI
5. Teknik Mikroprosesor Smt. 2 KLIK DISINI
6. Simulasi Digital Jilid 1 KLIK DISINI
7. Simulasi Digital Jilid 2 KLIK DISINI
8. Animasi 2D Jilid 1 KLIK DISINI
9. Animasi 2D Jilid 2 KLIK DISINI
10. Teknik Dasar Listrik Telekomunikasi Jilid 1 KLIK DISINI
11. Teknik Dasar Listrik Telekomunikasi Jilid 2 KLIK DISINI
12. Teknik Dasar Elektronika Komunikasi Jilid 1 KLIK DISINI
13. Teknik Dasar Elektronika Komunikasi Jilid 2 KLIK DISINI
14. K3 dan Sikap Kerja Smt. 1 KLIK DISINI
15. Teknik Dasar Instrumentasi Jilid 1 KLIK DISINI
16. Teknik Dasar Instrumentasi Jilid 2 KLIK DISINI
17. Dasar Pengukuran Listrik Jilid 1 KLIK DISINI
18. Dasar Pengukuran Listrik Jilid 2 KLIK DISINI
19. Analisis Perancangan Kerja Industri Jilid 1 KLIK DISINI
20. Analisis Perancangan Kerja Industri Jilid 2 KLIK DISINI
21. Rangkaian Elektronika Analog Jilid 1 KLIK DISINI
22. Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi KLIK DISINI
23. Teknik Listrik Industri Jilid 1 KLIK DISINI
24. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1 KLIK DISINI
25. Teknik Produksi Mesin Industri KLIK DISINI
26. Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Elektronika KLIK DISINI
27. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1 KLIK DISINI
28. Teknik Otomasi Industri Jilid 1 KLIK DISINI
1. Teknik Listrik KLIK DISINI
2. Teknik Kerja Bengkel KLIK DISINI
3. Gambar Teknik Bangunan Kelas X KLIK DISINI
4. Teknik Mikroprosesor Smt. 1 KLIK DISINI
5. Teknik Mikroprosesor Smt. 2 KLIK DISINI
6. Simulasi Digital Jilid 1 KLIK DISINI
7. Simulasi Digital Jilid 2 KLIK DISINI
8. Animasi 2D Jilid 1 KLIK DISINI
9. Animasi 2D Jilid 2 KLIK DISINI
10. Teknik Dasar Listrik Telekomunikasi Jilid 1 KLIK DISINI
11. Teknik Dasar Listrik Telekomunikasi Jilid 2 KLIK DISINI
12. Teknik Dasar Elektronika Komunikasi Jilid 1 KLIK DISINI
13. Teknik Dasar Elektronika Komunikasi Jilid 2 KLIK DISINI
14. K3 dan Sikap Kerja Smt. 1 KLIK DISINI
15. Teknik Dasar Instrumentasi Jilid 1 KLIK DISINI
16. Teknik Dasar Instrumentasi Jilid 2 KLIK DISINI
17. Dasar Pengukuran Listrik Jilid 1 KLIK DISINI
18. Dasar Pengukuran Listrik Jilid 2 KLIK DISINI
19. Analisis Perancangan Kerja Industri Jilid 1 KLIK DISINI
20. Analisis Perancangan Kerja Industri Jilid 2 KLIK DISINI
21. Rangkaian Elektronika Analog Jilid 1 KLIK DISINI
22. Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi KLIK DISINI
23. Teknik Listrik Industri Jilid 1 KLIK DISINI
24. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1 KLIK DISINI
25. Teknik Produksi Mesin Industri KLIK DISINI
26. Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Elektronika KLIK DISINI
27. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1 KLIK DISINI
28. Teknik Otomasi Industri Jilid 1 KLIK DISINI
Kamis, 14 April 2016
Kumpulan Soal Ujian Nasional Teori Kejuruan SMK
UN Kejuruan Teknik Elektronika Industri
1. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2009 KLIK DISINI
2. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2010 KLIK DISINI
3. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2011 KLIK DISINI
4. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2014 Paket A KLIK DISINI
5. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2014 Paket B KLIK DISINI
6. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2015 KLIK DISINI
7. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2016 KLIK DISINI
1. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2009 KLIK DISINI
2. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2010 KLIK DISINI
3. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2011 KLIK DISINI
4. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2014 Paket A KLIK DISINI
5. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2014 Paket B KLIK DISINI
6. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2015 KLIK DISINI
7. Soal Teori Kejuruan SMK TEI Tahun 2016 KLIK DISINI
Senin, 11 April 2016
UKURAN GAMBAR
UKURAN GAMBAR
Tujuan
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Mengidentifikasi macam-macam cara pemberian ukuran.
2. Meletakan pemberian ukuran yang benar pada gambar.
3. Memodifikasi pemberian ukuran pada gambar teknik.
4. Membedakan pemberian ukuran pada bagian dalam dan luar.
5. Membaca dan menafsirkan ukuran-ukuran yang ada pada gambar kerja.
4.1 Macam-Macam Cara Pemberian Ukuran
Untuk menunjukkan panjang, lebar, tinggi atau diameter benda, maka pada gambar dicantumkan ukurannya. Ukuran yang tercantum ini bisa yang sesungguhnya, tetapi jika benda yang digambar diperbesar atau diperkecil, maka dapat menggunakan skala. Pemberian ukuran pada gambar mesin tidak bisa dibuat sembarangan melainkan mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Penyusunan ukuran pada gambar kerja, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara ukuran, yaitu: ukuran berantai, ukuran sejajar, ukuran berurutan dan ukuran gabungan (lihat Gambar 23).
4.2 Aturan Memberi Ukuran
Penempatan angka ukuran pada gambar kerja mengikuti prosedur sebagai berikut: dilakukan 1 mm di atas garis ukur, ditengah-tengah dan teratur, angka dan garis ukuran harus terbaca baik horisontal maupun vertikal, ukuran-ukuran kecil (di bawah 10 mm) tanda panahnya ditempatkan di luar arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau disamping tanda panah ukuran, serta pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang terbesar. Semua ukuran dalam gambar teknik mesin dalam satuan mm, dan tidak perlu dicantumkan satuannya, apabila ukuran dalam satuan yang lain, maka satuannya dicantumkan (misal inchi). Untuk membatasi bagian yang diberi ukuran pada ujung garis ukurnya diberi anak panah. Perbandingan ukuran panjang dan lebar anak panah adalah 3 : 1 dan dihitamkan (lihat Gambar 24). Jika jarak antara dua garis lebih kecil dari 7 mm, garis ukuran pada kedua sisinya diperpanjang kemudian gambar panahnya diberikan sebelah luar, sedangkan untuk ukuran yang saling merapat dapat digunakan titik sebagai pengganti anak panah.
Untuk menulis ukuran-ukuran pada gambar kerja dilaukan sebagai berikut: gambarlah angka-angka ukuran dengan jelas, angka-angka ukuran digambarkan sedemikian, sehingga dapat dibaca dari sebelah bawah dan kanan dari gambar, dan ukuran ditempatkan sedemikian di mana bentuk atau profil dari potongan kerja diperlihatkan paling jelas. Untuk angka ukuran yang tidak horisontal maupun vertikal, penempatannya diatur sedemikian sesuai dengan garis ukurnya. Ada daerah- daerah yang sebaiknya dihindari untuk penempatan angka ukuran, yaitu pada daerah 30o sebelah kiri bagian atas garis vertikal dan 30o bagian sebelah kanan garis vertikal bawah, pada Gambar 25 adalah daerah yang diarsir.
Adanya ukuran pada gambar yang dibuat sesuai dengan aturan akan memperjelas bagi pembaca gambar tentang benda yang sebenarnya, tetapi ada kalanya ukuran yang berlebihan justru akan membingungkan. Untuk itu penunjukkan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang (hanya sekali). Pada gambar, penunjukkan ukuran seluruhnya seharusnya diberikan agar mempermudah dalam menentukan kebutuhan bahan dari benda yang dibuat oleh pekerja. Ukuran seluruhnya (jumlah) bisa menjadi ukuran pembantu, tetapi bisa juga menjadi ukuran yang penting. Pada Gambar 26 diperlihatkan di mana pada gambar a menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran pembantu, sedangkan pada gambar b menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran penting (pokok). Di dalam penunjukkannya ukuran pembantu ditulis di dalam kurung.
Pada gambar yang ditunjukkan bagian dalamnya, pemberian ukuran dipisahkan antara bagian luar dan bagian dalamnya. Untuk itu apabila ukuran bagian luar ditempatkan bagian atas, maka ukuran bagian dalam ditempatkan pada bagian bawah, demikian sebaliknya (lihat Gambar 27).
Ukuran untuk bagian yang berbentuk bulat, segi empat, dan sebagianya, apabila tidak dibuat gambar pandangan samping, atas atau bawah, maka pada pengukurannya perlu diberi lambang untuk bagian permukaan tersebut, dengan Ø dan . Gambar 28 menunjukkan penulisan ukuran lambang-lambang tersebut.
Angka-angka ukuran pada sumbu dan arsiran tidak boleh terpotong. Sumbu dan arsir dihilangkan pada angka ukuran yang dimaksud (lihat Gambar 29 di bawah ini.
Penulisan ukuran yang sama, bisa dibuat satu dengan mencantumkan jumlah, kemudian ditulis ukurannya. Misal ada lubang yang berdiameter 10 mm dan jumlahnya 8 buah, maka penulisan ukurannya dapat dilakukan seperti terlihat pada Gambar 30 di bawah ini.
Tujuan
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Mengidentifikasi macam-macam cara pemberian ukuran.
2. Meletakan pemberian ukuran yang benar pada gambar.
3. Memodifikasi pemberian ukuran pada gambar teknik.
4. Membedakan pemberian ukuran pada bagian dalam dan luar.
5. Membaca dan menafsirkan ukuran-ukuran yang ada pada gambar kerja.
4.1 Macam-Macam Cara Pemberian Ukuran
Untuk menunjukkan panjang, lebar, tinggi atau diameter benda, maka pada gambar dicantumkan ukurannya. Ukuran yang tercantum ini bisa yang sesungguhnya, tetapi jika benda yang digambar diperbesar atau diperkecil, maka dapat menggunakan skala. Pemberian ukuran pada gambar mesin tidak bisa dibuat sembarangan melainkan mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Penyusunan ukuran pada gambar kerja, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara ukuran, yaitu: ukuran berantai, ukuran sejajar, ukuran berurutan dan ukuran gabungan (lihat Gambar 23).
4.2 Aturan Memberi Ukuran
Penempatan angka ukuran pada gambar kerja mengikuti prosedur sebagai berikut: dilakukan 1 mm di atas garis ukur, ditengah-tengah dan teratur, angka dan garis ukuran harus terbaca baik horisontal maupun vertikal, ukuran-ukuran kecil (di bawah 10 mm) tanda panahnya ditempatkan di luar arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau disamping tanda panah ukuran, serta pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang terbesar. Semua ukuran dalam gambar teknik mesin dalam satuan mm, dan tidak perlu dicantumkan satuannya, apabila ukuran dalam satuan yang lain, maka satuannya dicantumkan (misal inchi). Untuk membatasi bagian yang diberi ukuran pada ujung garis ukurnya diberi anak panah. Perbandingan ukuran panjang dan lebar anak panah adalah 3 : 1 dan dihitamkan (lihat Gambar 24). Jika jarak antara dua garis lebih kecil dari 7 mm, garis ukuran pada kedua sisinya diperpanjang kemudian gambar panahnya diberikan sebelah luar, sedangkan untuk ukuran yang saling merapat dapat digunakan titik sebagai pengganti anak panah.
Untuk menulis ukuran-ukuran pada gambar kerja dilaukan sebagai berikut: gambarlah angka-angka ukuran dengan jelas, angka-angka ukuran digambarkan sedemikian, sehingga dapat dibaca dari sebelah bawah dan kanan dari gambar, dan ukuran ditempatkan sedemikian di mana bentuk atau profil dari potongan kerja diperlihatkan paling jelas. Untuk angka ukuran yang tidak horisontal maupun vertikal, penempatannya diatur sedemikian sesuai dengan garis ukurnya. Ada daerah- daerah yang sebaiknya dihindari untuk penempatan angka ukuran, yaitu pada daerah 30o sebelah kiri bagian atas garis vertikal dan 30o bagian sebelah kanan garis vertikal bawah, pada Gambar 25 adalah daerah yang diarsir.
Adanya ukuran pada gambar yang dibuat sesuai dengan aturan akan memperjelas bagi pembaca gambar tentang benda yang sebenarnya, tetapi ada kalanya ukuran yang berlebihan justru akan membingungkan. Untuk itu penunjukkan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang (hanya sekali). Pada gambar, penunjukkan ukuran seluruhnya seharusnya diberikan agar mempermudah dalam menentukan kebutuhan bahan dari benda yang dibuat oleh pekerja. Ukuran seluruhnya (jumlah) bisa menjadi ukuran pembantu, tetapi bisa juga menjadi ukuran yang penting. Pada Gambar 26 diperlihatkan di mana pada gambar a menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran pembantu, sedangkan pada gambar b menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran penting (pokok). Di dalam penunjukkannya ukuran pembantu ditulis di dalam kurung.
Pada gambar yang ditunjukkan bagian dalamnya, pemberian ukuran dipisahkan antara bagian luar dan bagian dalamnya. Untuk itu apabila ukuran bagian luar ditempatkan bagian atas, maka ukuran bagian dalam ditempatkan pada bagian bawah, demikian sebaliknya (lihat Gambar 27).
Ukuran untuk bagian yang berbentuk bulat, segi empat, dan sebagianya, apabila tidak dibuat gambar pandangan samping, atas atau bawah, maka pada pengukurannya perlu diberi lambang untuk bagian permukaan tersebut, dengan Ø dan . Gambar 28 menunjukkan penulisan ukuran lambang-lambang tersebut.
Angka-angka ukuran pada sumbu dan arsiran tidak boleh terpotong. Sumbu dan arsir dihilangkan pada angka ukuran yang dimaksud (lihat Gambar 29 di bawah ini.
Penulisan ukuran yang sama, bisa dibuat satu dengan mencantumkan jumlah, kemudian ditulis ukurannya. Misal ada lubang yang berdiameter 10 mm dan jumlahnya 8 buah, maka penulisan ukurannya dapat dilakukan seperti terlihat pada Gambar 30 di bawah ini.
TUGAS :
1. Buatlah Macam-macam cara pemberian ukuran Gambar pada Gambar Teknik
Langganan:
Postingan (Atom)