4.1. Menginterprestasikan model atom bahan semikonduktor. = 4JP
3.2. Menerapkan dioda semikonduktor sebagai penyearah = 3JP
4.2. Menguji dioda semikonduktor sebagai penyearah = 3JP
3.3. Merencanakan dioda zener sebagai rangkaian penstabil tegangan = 3JP
4.3. Menguji dioda zener sebagai rangkaian penstabil tegangan = 4JP
3.4. Menerapkan dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel pada rangkaian elektronika = 3JP
4.4. Menguji dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan dioda tunnel pada rangkaian elektronika = 3JP
3.5. Memahami konsep dasarBipolar Junction Transistor (BJT) sebagai penguat dan pirnati saklar = 6JP
4.5. Menguji Bipolar Junction Transistor (BJT) sebagai penguat dan pirnati saklar = 8JP
3.6. Menentukan titik kerja (bias) DC transistor = 3JP
4.6. Menguji kestabilan titik kerja (bias) DC transistor = 6JP
3.7. Menerapkan transistor sebagai penguat sinyal kecil = 4JP
4.7. Menguji transistor sebagai penguat sinyal kecil = 8JP
3.8. Mendimensikan tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor = 8JP
4.8. Mengukur tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor = 8JP
3.9. Menerapkan bi-polar transistor sebagai penguat daya. = 8JP
4.9. Menguji penguat daya transistor. = 8JP
3.10. Menerapkan sistem konversi bilangan pada rangkaian logika = 4JP
4.10. Mencontohkan sistem konversi bilangan pada rangkaian logika = 4JP
3.11. Menerapkan aljabar Boolean pada gerbang logika digital. = 4JP
4.11. Memadukan aljabar Boolean pada gerbang logika digital. = 4JP
3.12. Menerapkanmacam-macam gerbang dasar rangkaian logika = 4JP
4.12. Membangunmacam-macam gerbang dasar rangkaian logika = 4JP
3.13. Menerapkan macam-macam rangkaian Flip-Flop. = 4JP
4.13. Menguji macam-macam rangkaian Flip-Flop = 8JP
Indikator :
3.1.1. Memahami model atom semikonduktor
3.1.2. Mendeskripsikan model atom semikonduktor.
3.1.3. Mengkatagorikan macam-macam bahan
semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material.
3.1.4. Mengklasifikasikan bahan pengotor (doped)
semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material
3.1.5. Membedakan semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N.
3.1.6. Memahami proses pembentukan semikonduktor
Tipe-PN.
3.1.7. Memahami arah arus elektron dan arah arus
lubang.
4.1.1. Menerapkan model atom pada macam-macam material semikonduktor.
4.1.2. Menerapkan macam-macam bahan semikonduktor sebagai bahan dasar
komponen elektronik.
4.1.3. Menggambarkan model atom Bohr bahan semikonduktor menurut data
tabel periodik material.
4.1.4. Membuat ilustrasi model atom Bohr untuk menjelaskan prinsip
pengotoran semikonduktor menurut data tabel periodik material.
4.1.5. Memodelkan arah arus elektron dan arah arus lubang (hole)
semikonduktor tipe P dan N.
4.1.6. Memodelkan proses pembentukan semikonduktor Tipe-PN.
4.1.7. Mendemontrasikaan arah
arus elektron dan arah arus lubang semikonduktor persambungan PN
3.2.1. Memahami susunan fisis dan iodeiode penyearah.
3.2.2. Memahami prinsip kerja iode penyearah.
3.2.3. Menginterprestasikan kurva arus-tegangan iode penyearah.
3.2.4. Mendefinisikan parameter iode penyearah.
3.2.5. Memodelkan komponen iode penyearah
3.2.6. Menginterprestasikan lembar data (datasheet) iode penyearah.
3.2.7. Merencana rangkaian penyearah setengah gelombang satu fasa.
3.2.8. Merencana rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa.
3.2.9. Merencana catu daya sederhana satu fasa (unregulated power supply).
3.2.10. Merencana macam-macam rangkaian limiter dan clamper.
3.2.11. Merencana macam-macam
rangkaian pelipat tegangan
4.2.1. Menggambarkansusunan fisis dan simbol dioda penyearah menurut
standar DIN dan ANSI.
4.2.2. Membuat model dioda untuk menjelaskan prinsip kerja dioda
penyearah.
4.2.3. Melakukan pengukuran kurva arus tegangan dioda penyearah.
4.2.4. Membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arus tegangan
dan menginterprestasikan parameter dioda penyearah
4.2.5. Menggunakan datasheet
untuk memodelkan dioda sebagai piranti non ideal.
4.2.6. Menggunakan datasheet dioda sebagai dasar perencanaan rangkaian
4.2.7. Melakukan eksperimen rangkaian penyearah setengah gelombang dan
gelombang penuh.
4.2.8. Melakukan eksperimen rangkaian penyearah gelombang penuh satu
fasa
4.2.9. Membuat projek catu daya sederhana satu fasa, kemudian
menerapkan pengujian dan pencarian kesalahan (unregulated power supply) menggunakan perangkat lunak.
4.2.10. Melakukan eksperimen dioda sebagai rangkaian limiter dan clamper.
4.2.11. Melakukan ekperimen dioda
sebagai rangkaian pelipat tegangan.
3.3.1. Memahami susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja
zener dioda.
3.3.2. Mendeskripsikan kurva arus-tegangan zener dioda.
3.3.3. Memahami pentingnya tahanan dalam dinamis zener dioda untuk
berbagai macam arus zener.
3.3.4. Memahami hubungan tahanan dalam dioda zener dengan tegangan
keluaran beban.
3.3.5. Mendesain rangkaian penstabil tegangan paralel menggunakan dioda
zener.
3.3.6. Merencanakan dioda zener
untuk keperluan tegangan referensi.
4.3.1. Menggambarkan susunan fisis dan memodelkan dioda zener
4.3.2. Menggambarkan sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arus
tegangan dan menginterprestasikan parameter dioda zener untuk kebutuhan arus,
tegangan dan daya berbeda.
4.3.3. Menerapkan datasheet dioda zener untuk menentukan tahanan dalam
dan dimensi tingkat kestabilan rangkaian.
4.3.4. Menggunakan datasheet
dioda zener untuk keperluan eksperimen.
4.3.5. Melakukan eksperimen rangkaian penstabil tegangan menggunakan
dioda zener dan menginterprestasikan data hasil pengukuran.
4.3.6. Memilih dioda zener untuk
keperluan rangkaian tegangan referensi.
3.4.1. Memahami susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja
dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel.
3.4.2. Menganalisis hasil
eksperimen berdasarkan data dari hasil pengukuran
4.4.1. Menerapkan dioda khusus (LED, varaktor, Schottky, PIN, dan
tunnel) pada rangkaian elektronika.
4.4.2. Melakukan eksperimen dioda
khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel interprestasi
data hasil pengukuran.
3.5.1. Memahami susunan fisis, simbol dan prinsip kerja transistor
3.5.2. Menginterprestasikan karakteristik dan parameter transistor.
3.5.3. Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai penguat tunggal satu
tingkat sinyal kecil.
3.5.4. Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai piranti saklar.
3.5.5. Memahami susunan fisis, simbol dan prinsip kerja phototransistor
3.5.6. Menginterprestasikan katagori (pengelompokan) transistor
berdasarkan kemasan
3.5.7. Memahami prinsip dasar
metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat dan piranti saklar
4.5.1. Menggambarkan susunan fisis, simbol dan prinsip kerja
berdasarkan arah arus transistor
4.5.2. Melakukan eksperimen dan interprestasi data pengukuran untuk
mendimensikan parameter transistor.
4.5.3. Melakukan eksperimen bipolar transistor sebagai penguat tunggal
satu tingkat sinyal kecil menggunakan perangkat lunak.
4.5.4. Melakukan ekperimen bipolar transistor sebagai piranti saklar
menggunakan perangkat lunak.
4.5.5. Menggambarkan susunan fisis, simbol untuk menjelaskan prinsip
kerja phototransistor berdasarkan arah arus.
4.5.6. Membuat daftar katagori (pengelompokan) transistor berdasarkan
kemasan atau tipe transistor
4.5.7. Mencobadan menerapkan
metode pencarian kesalahan pada rangkaian transistor sebagai penguat dan
piranti saklar
3.6.1. Memahami penempatan titik kerja (bias) DC transistor
3.6.2. Menerapkan teknik bias tegangan tetap (fix biased) rangkaian transistor
3.6.3. Menerapkan teknik bias pembagi tegangan rangkaian transistor
3.6.4. Menerapkan teknik bias umpan balik arus dan tegangan rangkaian
transistor
3.6.5. Memahami prinsip dasar
metode pencarian kesalahan akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
4.6.1. Mendimensikan titik kerja (bias)
DC transistor dan interprestasi data hasil eksperimen menggunakan perangkat
lunak
4.6.2. Melakukan ekspemen bias tegangan tetap (fix biased) rangkaian transistor dan interprestasi data hasil
pengukuran
4.6.3. Melakukan eksperimen bias pembagi tegangan rangkaian transistor
dan interprestasi data hasil pengukuran
4.6.4. Melakukan eksperimen bias umpan balik arus dan tegangan
rangkaian transistor dan interprestasi data hasil pengukuran
4.6.5. Mencoba dan menerapkan
metode pencarian kesalahan akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
3.7.1. Memahami konsep dasar transistor sebagai penguat komponen sinyal
AC
3.7.2. Menginterprestasikan model rangkaian pengganti transistor
sebagai penguat komponen sinyal AC
3.7.3. Menerapkan rangkaian penguat transistor emitor bersama (common-emitter transistor)
3.7.4. Menerapkan rangkaian penguat transistor kolektor bersama (common-collector transistor)
3.7.5. Menerapkan rangkaian penguat transistor basis bersama (common-base transistor)
3.7.6. Menerapkan penguat bertingkat transistor sinyal kecil
3.7.7. Menerapkan penguat diferensial transistor sinyal kecil
3.7.8. Menerapkan metode
pencarian kesalahan transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik kerja DC
transistor.
4.7.1. Membuat model transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
untuk operasi frekuensi rendah
4.7.2. Mendimensikan parameter penguat menggunakan model rangkaian
pengganti transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
4.7.3. Melakukan eksperimen rangkaian penguat transistor emitor bersama
(common-emitter transistor)menggunakan
perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil
pengukuran
4.7.4. Melakukan eksperimen rangkaian penguat transistor kolektor
bersama (common-collector transistor)
menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi
data hasil pengukuran
4.7.5. Melakukan eksperimen rangkaian penguat transistor basis bersama
(common-base transistor) menggunakan
perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil
pengukuran
4.7.6. Melakukan eksperimen penguat bertingkat transistor sinyal kecil
menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi
data hasil pengukuran
4.7.7. Melakukan eksperimen penguat diferensial transistor sinyal kecil
menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi
data hasil pengukuran
4.7.8. Mencoba dan menerapkan
metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik
kerja DC transistor.
3.8.1. Memahami prinsip dasar tanggapan frekuensi dan frekuensi batas
penguat transistor.
3.8.2. Mengkonversi satuan faktor penguatan (arus, tegangan, daya)
kedalam satuan desibel.
3.8.3. Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi
rendah.
3.8.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi
tinggi.
3.8.5. Mendimensikan tanggapan
frekuensi penguat daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (total).
4.8.1. Menggambarkan tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat
transistor menggunakan kertas semilog
4.8.2. Mencontohkan satuan faktor penguatan (arus, tegangan, daya)
dalam satuan desibel
4.8.3. Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi penguat daerah
frekuensi rendah menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras
serta interprestasi data hasil pengukuran
4.8.4. Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi penguat daerah
frekuensi tinggi menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras
serta interprestasi data hasil pengukuran
4.8.5. Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi penguat daerah
frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (total) menggunakan perangkat lunak dan
pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.8.6. Melakukan eksperimen
tanggapan frekuensi penguat bertingkat transistor menggunakan perangkat lunak
dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
3.9.1. Memahami konsep dasar dan klasifikasi penguat daya transistor
3.9.2. Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas A
3.9.3. Menerapkan rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas AB
3.9.4. Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas C
3.9.5. Menerapkan metode
pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran titik
kerja DC transistor.
4.9.1. Memilih dan mengklasifikasikantransistor untuk keperluan penguat
daya transistor
4.9.2. Membangun dan melakukan eksperimen rangkaian penguat daya
transistor kelas A menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras
serta interprestasi data hasil pengukuran
4.9.3. Membangun dan melakukan eksperimen rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas
AB menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta
interprestasi data hasil pengukuran
4.9.4. Membangun dan melakukan eksperimen rangkaian penguat daya
transistor kelas C menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras
serta interprestasi data hasil pengukuran
4.9.5. Mencoba dan menerapkan
metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran
titik kerja DC transistor.
3.10.1. Memahami sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
3.10.2. Memahami konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan
biner.
3.10.3. Memahami konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan
oktal.
3.10.4. Memahami konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan
heksadesimal.
3.10.5. Memahami konversi sistem bilangan biner ke sistem bilangan desimal.
3.10.6. Memahami konversi sistem bilangan oktal ke sistem bilangan
desimal.
3.10.7. Memahami konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem bilangan
desimal.
3.10.8. Memahami sistem bilangan
pengkode biner (binary encoding)
4.10.1. Mencontohkansistem bilangan dan kode biner pada rangkaian
elektronika digital.
4.10.2. Mencontohkan konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan
biner.
4.10.3. Mencontohkan konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan
oktal.
4.10.4. Menggunakan konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan
heksadesimal.
4.10.5. Menggunakan konversi sistem bilangan biner ke sistem bilangan
desimal.
4.10.6. Menerapkan konversi sistem bilangan oktal ke sistem bilangan
desimal.
4.10.7. Menerapkan konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem
bilangan desimal.
4.10.8. Menerapkan sistem bilangan
pengkode biner (binary encoding)
3.11.1. Menjelaskan konsep dasar aljabar Boolean pada gerbang logika
digital.
3.11.2. Mentabulasikan dua elemen biner pada ystem penjumlahan aljabar
Boolean.
3.11.3. Mentabulasikan dua elemen biner pada ystem perkalian aljabar
Boolean.
3.11.4. Mentabulasikan dua elemen biner pada ystem inversi aljabar
Boolean.
3.11.5. Menyederhanakan rangkaian
gerbang logika digital dengan aljabar Boolean.
4.11.1. Menggambarkan beberapa simbol gerbang logika kedalam skema
rangkaian digital.
4.11.2. Menerapkan aljabar Boolean dan gerbang logika digital.
4.11.3. Membuat ilustrasi diagram Venn sebagai bantuan dalam
mengekspresikan variabel dari aljabar boolean secara visual.
4.11.4. Menerapkan aljabar kedalam fungsi tabel biner.
3.12.1. Memahami konsep dasar rangkaian logika digital.
3.12.2. Memahami prinsip dasar gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR.
3.12.3. Memahami prinsip dasar gerbang logika eksklusif OR dan NOR.
3.12.4. Memahami penerapan Buffer pada rangkaian elektronika digital.
3.12.5. Memahami prinsip dasar
metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
4.12.1. Menggunakan rangkaian gerbang dasar logika digital.
4.12.2. Melakukan eksperimen gerbang dasar logika AND, AND, OR, NOT, NAND,
NOR menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta
interprestasi data hasil pengukuran.
4.12.3. Melakukan eksperimen logika eksklusif OR dan NOR menggunakan
perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi
data hasil pengukuran.
4.12.4. Melakukan eksperimen rangkaian Buffer pada rangkaian elektronika
digital menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengujian perangkat keras
serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.12.5. Mencoba dan menerapkan
metode pencarian kesalahan pada rangkaian flip-flop elektronika digital
3.13.1. Memahami prinsip dasar rangkaian Clocked S-R Flip-Flop.
3.13.2. Memahami prinsip dasar rangkaian Clocked D Flip-Flop.
3.13.3. Memahami prinsip dasar rangkaian J-K Flip-Flop.
3.13.4. Memahami rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop.
3.13.5. Memahami prinsip dasar rangkaian Triggering Flip-Flop.
3.13.6. Menyimpulkan rangkaian Flip-Flop berdasarkan able eksitasi.
3.13.7. Memahami prinsip dasar
metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
4.13.1. Mendiagramkan rangkaian logika sekuensial pada rangkaian
elektronika digital.
4.13.2. Melakukan ekperimen rangkaian Clocked S-R Flip-Flop menggunakan
perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi
data hasil pengukuran.
4.13.3. Melakukan ekperimen rangkaian Clocked D Flip-Flop menggunakan
perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi
data hasil pengukuran.
4.13.4. Melakukan ekperimen rangkaian T Flip-Flop menggunakan perangkat
lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi data hasil
pengukuran.
4.13.5. Melakukan eksperimen rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop
menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta
interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.6. Melakukan eksperimen rangkaian Triggering Flip-Flop menggunakan
perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi
data hasil pengukuran.
4.13.7. Mencoba dan menerapkan
metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
MATERI POKOK :
3.1. Memahami model atom bahan semikonduktor.
• Model atom semikonduktor
• Deskripsi model atom semikonduktor.
• Macam-macam bahan semikonduktor berdasarkan
data tabel periodik material.
• Klasifikasi bahan pengotor (doped)
semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material
• Perbedaan semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N.
• Proses pembentukan semikonduktor Tipe-PN.
• Arah arus elektron dan arah arus
lubang.
3.2. Menerapkan
dioda semikonduktor sebagai penyearah
• Susunan
fisis dan iodeiode penyearah.
• Prinsip
kerja iode penyearah.
• Interprestasi
kurva arus-tegangan iode penyearah.
• Definisi
parameter iode penyearah.
• Memodelkan komponen iode penyearah
• Interprestasi
lembar data (datasheet) iode
penyearah.
• Merencana rangkaian penyearah setengah gelombang satu fasa.
• Perencanaan rangkaian penyearah gelombang
penuh satu fasa.
• Perencanaan catu daya sederhana satu fasa
(unregulated power supply).
• Perencanaan macam-macam rangkaian limiter dan clamper.
• Perencanaan macam-macam rangkaian
pelipat tegangan
3.3. Merencanakan
dioda zener sebagai rangkaian penstabil tegangan
• Susunan
fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja zener dioda.
• Deskripsi
kurva arus-tegangan zener dioda.
• Pentingnya
tahanan dalam dinamis zener dioda untuk berbagai macam arus zener.
• Hubungan
tahanan dalam dioda zener dengan tegangan keluaran beban.
• Desain
rangkaian penstabil tegangan paralel menggunakan dioda zener.
• Perencanaan dioda zener
untuk keperluan tegangan referensi.
3.4. Menerapkan
dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel pada
rangkaian elektronika
• Susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja dioda khusus
seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel.
• Analisis hasil eksperimen
berdasarkan data dari hasil pengukuran
3.5. Memahami konsep dasarBipolar Junction
Transistor (BJT) sebagai penguat dan piranti saklar
• Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja transistor
• Interprestasi karakteristik dan parameter transistor.
• Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai penguat tunggal satu
tingkat sinyal kecil.
• Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai piranti saklar.
• Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja phototransistor
• Interprestasi katagori (pengelompokan) transistor berdasarkan kemasan
• Prinsip dasar metode
pencarian kesalahan transistor sebagai penguat dan piranti saklar
3.6. Menentukan
titik kerja (bias) DC transistor
• Penempatan titik kerja (bias)
DC transistor
• Penerapan teknik bias tegangan tetap (fix
biased) rangkaian transistor
• Menerapkan teknik bias pembagi tegangan rangkaian transistor
• Menerapkan teknik bias umpan balik arus dan tegangan rangkaian
transistor
• Prinsip dasar metode
pencarian kesalahan akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
3.7. Menerapkan
transistor sebagai penguat sinyal kecil
• Konsep dasar transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
• Interprestasi model rangkaian pengganti transistor sebagai penguat
komponen sinyal AC
• Menerapkan rangkaian penguat transistor emitor bersama (common-emitter transistor)
• Menerapkan rangkaian penguat transistor kolektor bersama (common-collector transistor)
• Menerapkan rangkaian penguat transistor basis bersama (common-base transistor)
• Menerapkan penguat bertingkat transistor sinyal kecil
• Menerapkan penguat diferensial transistor sinyal kecil
• Menerapkan metode
pencarian kesalahan transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik kerja DC
transistor.
3.8. Mendimensikan
tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor
• Prinsip dasar tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor.
• Konversi satuan faktor penguatan (arus, tegangan, daya) kedalam satuan
desibel.
• Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah.
• Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi tinggi.
• Mendimensikan tanggapan
frekuensi penguat daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (total).
3.9. Menerapkan
bi-polar transistor sebagai penguat daya.
• Konsep dasar dan klasifikasi penguat daya transistor
• Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas A
• Menerapkan rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas AB
• Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas C
• Menerapkan metode
pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran titik
kerja DC transistor.
3.10. Menerapkan
sistem konversi bilangan pada rangkaian logika
• Sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
• Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.
• Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.
• Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.
• Konversi sistem bilangan biner ke sistem bilangan desimal.
• Konversi sistem bilangan oktal ke sistem bilangan desimal.
• Konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem bilangan desimal.
• Sistem bilangan pengkode
biner (binary encoding)
3.11. Menerapkan
aljabar Boolean pada gerbang logika digital.
• Konsep dasar aljabar Boolean pada gerbang logika digital.
• Tabulasi dua elemen biner pada ystem penjumlahan aljabar Boolean.
• Tabulasi dua elemen biner pada ystem perkalian aljabar Boolean.
• Tabulasi dua elemen biner pada ystem inversi aljabar Boolean.
• Penyederhanaan rangkaian
gerbang logika digital dengan aljabar Boolean.
3.12.
Menerapkanmacam-macam gerbang dasar rangkaian logika
• Konsep dasar rangkaian logika digital.
• Prinsip dasar gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR.
• Prinsip dasar gerbang logika eksklusif OR dan NOR.
• Penerapan Buffer pada rangkaian elektronika digital.
• Prinsip dasar metode
pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
3.13. Menerapkan
macam-macam rangkaian Flip-Flop.
• Prinsip dasar rangkaian Clocked S-R Flip-Flop.
• Prinsip dasar rangkaian Clocked D Flip-Flop.
• Prinsip dasar rangkaian J-K Flip-Flop.
• Rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop.
• Prinsip dasar rangkaian Triggering
Flip-Flop.
• Rangkaian Flip-Flop berdasarkan able eksitasi.
• Prinsip dasar metode
pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
SUMBER BELAJAR :
·
Electronic devices : conventional current version,
Thomas L. Floyd, 2012
·
Introduction to Electronics, Fifth Edition Earl D.
Gates,2007
·
Electronic Circuits Fundamentals and Applications,
Third Edition, Mike Tooley, 2006
·
Electronics Circuits and Systems, Owen Bishop, Fourth
Edition, 2011
-
Planning and InstallingPhotovoltaic SystemsA guide for installers, architects
and engineerssecond edition, Second Edition, Zrinski, 2008
·
Electronic devices : conventional current version,
Thomas L. Floyd, 2012
·
Introduction to Electronics, Fifth Edition Earl D.
Gates,2007
·
Electronic Circuits Fundamentals and Applications,
Third Edition, Mike Tooley, 2006
·
Electronics Circuits and Systems, Owen Bishop, Fourth
Edition, 2011
Planning and
InstallingPhotovoltaic SystemsA guide for installers, architects and engineerssecond
edition, Second Edition, Zrinski, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar