Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
Melindungi
kesehatan tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja, mencegah
terjadinya kecelakaan kerjadan penyakit.Berbagai arah keselamatan dan
kesehatan kerja
1. Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya dan melakukan pencegahan sebelumnya.
2. Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempat kerja
3. Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja
4.
Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi. Mengenai peraturan
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja Yang terutama adalah UU
Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja dan Detail Pelaksanaan UU
Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja.
Keselamatan kerja
Tindakan
keselamatan kerja bertujuan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan,
baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil kerja dan budaya tertuju
pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Keselamatan kerja manusia
secara terperinci antara meliputi : pencegahan terjadinya kecelakaan,
mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan,
mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi
kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang
kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan
umat manusia.
1)
Menunjang terlaksananya tugas-tugas pemerintah, khususnya di bidang
peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan,
industri, perkebunan, pertanian yang meliputi di antaranya tentang
penanganan keselamatan kerja.
2)Menuju tercapainya keragaman tindak di dalam menanggulangi masalah antara lain keselamatan kerja.
Standar Keselamatan Kerja
Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan digolongkan sebagai berikut:
a) Pelindung badan, meliputi pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala, dan telinga.
b)
Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya
yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu
sendiri
c) Alat pengaman listrik, yang setiap saat dapat membahayakan.
d) Pengaman ruang, meliputi pemadam kebakaran, sistem alarm,
air hidrant, penerangan yang cukup, ventilasi udara yang baik,
dan sebagainya.
Pencegahan merupakan cara yang paling efektif
Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang
tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari
Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai
saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. sembrono dan tidak hati-hati
2. tidak mematuhi peraturan
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang
tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan
lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan
perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah
disebutkan di atas.
Mencegah Terjadinya Kecelakaan
Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan dan ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki. Tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan harus dilakukan dengan rasa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap tindakan keselamatan kerja. Bertanggung jawab merupakan sikap yang perlu dijujung tinggi baik selama bekerja maupun saat beristirahat Hal ini akan sangat bermanfaat bagi keselamatan dalam bekerja. Peralatan perlindungan anggota badan dalam setiap bekerja harus selalu digunakan dengan menyesuaikan sifat pekerjaan yang dilakukan.beberapa alat pelindung keamanan anggota badan, terdiri dari pelindung mata, kepala, telinga, tangan, kaki dan hidung. Penggunaan alat pelindung ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan. Sebagai contoh pelindung mata, pakailah kaca mata atau gogles untuk melindungi dari sinar yang kuat, loncatan bunga api, loncatan logam panas dan sebagainya.
Sebab-Sebab terjadinya Kecelakaan
Suatu
kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab.
Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan halhal yang menyebabkan
kecelakan tersebut. Ada
dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan. Pertama, tindakan yang
tidak aman. Kedua, kondisi kerja yang tidak aman. Orang yang mendapat
kecelakaan luka-luka sering kali disebabkan oleh orang lain atau karena
tindakannya sendiri yang tidak menunjang keamanan. Berikut beberapa
contoh tindakan yang tidak aman, antara lain:
a) Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat
b) Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah
c)
Tanpa memakai perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata pengaman,
sarung tangan atau pelindung kepala jika pekerjaan tersebut
memerlukannya
d) Bersendang gurau, tidak konsentrasi, bermain-main dengan teman sekerja atau alat perlengkapan lainnya.
e) Sikap tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan dan membawa barang berbahaya di tenpat kerja
f)
Membuat gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya atau
mengizinkan orang lain mengambil alih pekerjaannya, padahal orang
tersebut belum mengetahui pekerjaan tersebut.
Di
sisi lain, kecelakaan sering terjadi akibat kondisi kerja yang tidak
aman. Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kondisi kerja tidak
aman, antara lain :tidak ada instruksi tentang metode yang aman, tidak
ada atau kurangnya pelatihan si pekerja, memakai pakaian yang tidak
cocok untuk mengerjakan tugas pekerjaan tersebut, menderita cacat
jasmani, penglihatan kabur, pendengarannya kurang, mempunyai rambut
panjang yang mengganggu di dalam melakukan pekerjaan dan system
penerangan ruang yang tidak mendukung.
Tindakan Menghindari Cara Kerja yang Tidak Aman
Menghindarkan
cara kerja yang tidak nyaman merupakan anggung jawab semua pekerja yang
bekerja di ruang kerja. ebaliknya sikap yang tidak bertanggung jawab
merupakan suatu indakan kebodohan. Sikap yang bodoh menyebabkan bahaya
bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu ikutilah
instruksi supervisor (pengawas/pimpinan). Pakailah cara-cara kerja yang
benar, tenang dan tidak ceroboh dalam segala hal jika akan memulai
bekerja. Kerja sama dari semua orang yang terlibat dalam bekerja sangat
diperlukan dalam mencegah kondisi yang tidak aman. Kondisi kerja yang
aman tidak hanya memiliki alat-alat yang bagus dan mesin yang baru.
Kerjasama dari setiap individu tempat kerja merupakan hal yang sangat
penting. Menjadikan tempat kerja yang bersih, sehat, tertib, teratur dan
rapi merupakan syarat yang sangat menentukan keberhasilan kerja secara
maksimal.
Penyebab berbahaya yang sering ditemui
1.
Bahaya jenis kimia: terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan
cairan metal, cairan non-metal, hidrokarbon dan abu, gas, uap steam,
asap dan embun yang beracun.
2.
Bahaya jenis fisika: lingkungan yang bertemperatur panas dingin,
lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising, vibrasi dan
tekanan udara yang tidak normal.
3.
Bahaya yang mengancam manusia dikarenakan jenis proyek: pencahayaan dan
penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan, dan bahaya yg
ditimbulkan oleh peralatan.
Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja
1.
Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja, menutup mengisolasi
bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan cara
kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
2.
Pengendalian administrasi: mengurangi waktu pajanan, menyusun peraturan
keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang tanda –
tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan
pelatihan sistem penangganan darurat.
3. Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan kesehatan.
Jenis-jenis kecelakaan pada beberapa bidang industri
1. terjepit, terlindas
2. teriris, terpotong
3. jatuh terpeleset
4. tindakan yg tidak benar
5. tertabrak
6. berkontak dengan bahan yang berbahaya
7. terjatuh, terguling
8. kejatuhan barang dari atas
9. terkena benturan keras
10. terkena barang yang runtuh, roboh
-Elektronik (manufaktur)
1. teriris, terpotong
2. terlindas, tertabrak
3. berkontak dengan bahan kimia
4. kebocoran gas
5. Menurunnya daya pendengaran,daya penglihatan
-Produksi metal (manufaktur)
1. terjepit, terlindas
2. tertusuk, terpotong, tergores
3. jatuh terpeleset
-Petrokimia (minyak dan produksi batu bara, produksi karet, produksi karet, produksi plastik)
1. terjepit, terlindas
2. teriris, terpotong, tergores
3. jatuh terpelest
4. tindakan yang tidak benar
5. tertabrak
6. terkena benturan keras
-Konstruksi
1. jatuh terpeleset
2. kejatuhan barang dari atas
3. terinjak
4. terkena barang yang runtuh, roboh
5. berkontak dengan suhu panas,
suhu dingin
6. terjatuh, terguling
7. terjepit, terlindas
8. tertabrak
9. tindakan yang tidak benar
10. terkena benturan keras
-Produksi alat transportasi bidang reparasi
1. terjepit, terlindas
2. tertusuk, terpotong, tergores
3. terkena ledakan
Karakteristik industri elektronik
Karakteristik industri elektronik adalah mengoperasikan mesin atau peralatan dengan
tenaga besar, mesin atau peralatan tersebut dapat beroperasi secara otomatis atau
setengah otomatis atau beroperasi dengan menggunakan bahan kimia yang korosif.
Kecelakaan kerja yang terjadi terbagi dalam 3 golongan bahaya, yaitu: bahaya kimia,
bahaya fisik dan bahaya ergonomik.
1. Bahaya kimia: terhirup atau kontak kulit dengan cairan metal, cairan non metal,
hidrokarbon, debu, uap steam, asap, gas dan embun beracun
2. Bahaya fisik: suhu lingkungan yang ekstrim panas dingin, radiasi non pengion dan
pengion, bising, vibrasi dan tekanan udara yang tidak normal.
3. Bahaya ergonomik: bahaya karena pencahayaan yang kurang, pekerjaan
pengangkutan dan peralatan.
Sumber = Blog Dasetia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar