PRODUKSI UDARA BERTEKANAN
Gejala apa yang tampak pada persiapan udara yang
kurang baik?
Jenis dan penempatan kompresor turut
mempengaruhi kadar partikel-partikel debu, minyak, dan air masuk ke dalam
sistem. Persiapan udara yang kurang baik akan mengakibatkan sering menimbulkan
gangguan dan menurunkan daya tahan sistem pneumatik. Berikut adalah
gejala-gejala yang tampak :
Ø Keausan yang cepat pada seal dan elemen yang bergerak dalam katup dan silinder
Ø Katup beroli
Ø Peredam suara kotor
Gambar
“Pembuangan Air Kondensasi”
Yang menjadi
pertanyaan adalah darimana datangnya air tersebut? Apa yang terjadi jika air
tersebut masuk ke dalam sistem pneumatik?
Pada
kegiatan ini kita pelajari pengadaan udara bertekanan mulai dari kompresor
sebagai sumber pembangkit udara bertekanan sampai ke unit pelayanan udara.
A. Kompresor
Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara
atau gas. Kompresor dibutuhkan agar mendapatkan tekanan kerja yang diinginkan.
Kompresor udara biasanya mengisap udara dari atmosfir . Namun ada pula yang
mengisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Dalam
hal ini kompresor bekerja sebagai penguat. Sebaliknya ada kompresor yang
mengisap gas yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini
kompresor disebut pompa vakum.
·
Kriteria
pemilihan kompresor
Karakteristik
kompresor yang terpenting adalah volume gas yang dikeluarkan dengan satuan m3/min
atau liter (l)/min dan tekanan kerja dengan satuan bar. Pemilihan kompresor
tergantung tekanan kerja dan jumlah udara yang dibutuhkan.
Kriteria lain yang diperlukan untuk menentukan kompresor adalah :
1.
Desain
2.
Tipe penggerak
3.
Kapasitas penyimpanan
4.
Pendinginan
5.
Kondisi dan lingkungan instalasi
6.
Perawatan
7.
Biaya
Tergantung jenis kompresor, kapasitas/volume
yang dihasilkan bervariasi dari beberapa liter permenit sampai kira-kira 50.000
m3/min. Sedangkan tekanan yang dihasilkan berkisar antara beberapa
milimeter udara sampai lebih 10 bar.
·
Macam-macam
kompresor
Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada volume
dan tekanannya. Klasifikasi kompresor tergantung tekanannya adalah :
1.
kompresor (pemampat) dipakai untuk tekanan tinggi,
2.
blower (peniup) dipakai untuk tekanan agak
rendah,
3.
fan (kipas) dipakai untuk tekanan sangat rendah.
Atas dasar cara
pemampatannya, kompresor dibagi atas jenis :
1.
Jenis turbo (aliran)
Jenis ini menaikkan
tekanan dan kecepatan gas dengan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh kipas
(impeler) atau dengan gaya angkat yang ditimbulkan oleh sudu-sudu.
2.
Jenis
Perpindahan (displacement)
Jenis ini menaikkan
tekanan dengan memperkecil atau memampatkan volume gas yang diisap ke dalam
silinder atau stator oleh sudu. Jenis perpindahan terdiri
dari jenis putar (piston putar) dan jenis bolak balik (torak)
Gambar “Diagram berbagai Jenis Kompresor”
a.
Kompresor Piston
Piston menarik udara
melalui katup isap pada langkah turun, memampatkannya pada langkah naik dan
mendorong keluar melalui katup tekanan.
Gambar :
Kompresor piston tunggal
|
Daerah
tekanan :
1. Satu tahap sampai 600 kPa (
6 Bar )
2. Dua tahap sampai 1500 kPa (
15 Bar )
|
b.
Kompresor
Sekrup
Udara dihisap melalui lubang
hisap dan dipindahkan aksial melalui dua propeller dengan kecepatan tinggi
untuk mendapatkan tekanan.
Gambar :
Kompresor Sekrup
|
Daerah
tekanan :
1. Sampai 1000 kPa (10 Bar )
|
c.
Kompresor aliran radial
Gambar :
Kompresor Aliran Radial
|
Melalui baling-baling putaran cepat, udara
dipercepat secara radial. Energi kinetic dari udara diubah menjadi energy
tekanan .
Daerah tekanan :
Dengan langkah banyak sampai 1000 kPa (10 Bar)
|
d.
Kompresor
sudu geser
Kompresor ini
mempunyai rotor yang dipasang secara eksentrik di dalam rumah yang berbentuk
silinder. Pada rotor terdapat beberapa parit dalam arah aksial dimana sudu-sudu
dipasang. Selama berputar ukuran sudu-sudu berubah-ubah,
sehingga udara dimampatkan.
Gambar :
Kompresor Sudu Geser
|
Daerah tekanan :
·
Satu tahap sampai 400 kPa ( 4 bar )
·
Dua tahap sampai 800 kPa ( 8 bar )
|
e.
Kompresor aksial
Melalui baling-baling
putaran cepat, udara dipercepat secara radial. Energi kinetik dari udara diubah
menjadi energi tekanan.
Gambar :
Kompresor Aksial
|
Daerah tekanan :
Dengan langkah banyak sampai 600 kPa ( 6 bar )
|
B. Tangki
Fungsi tangki :
a) Untuk
mendapatkan tekanan konstan pada sistem pneumatik, dengan ti-dak mengindahkan
beban yang berfluktuasi.
b) Penyimpanan/tandon udara sebagai “emergency supplay”
bila sewaktu-waktu ada kegagalan kompresor, beban pemakaian yang tiba-tiba
besar
c) Ruangan yang luas dari tangki akan mendinginkan udara.
Oleh karena itu, penting pada tangki bagian bawah dipasang kran untuk membuang
air kondensasi
Komponen-komponen tangki
Komponen-komponen yang terdapat pada tangki
adalah sebagai berikut:
|
a.Manometer
b.Thermometer
c. Katup pembatas tekanan
d. Katup pengatur tekanan
e. Pembuangan air
f. Pintu tangki
|
C. Pemasangan tangki
Gambar “Pemasangan Tangki”
|
Tangki udara dapat dipasang secara vertical dan
horizontal. Udara keluaran diambilkan dari bagian atas tangki, sedangkan
udara masuk lewat bagian bawah tangki
|
D. Pemilihan ukuran tangki
Pemilihan ukuran tangki
udara bertekanan tergantung dari :
·
Volume udara yang ditarik ke dalam kompresor
·
Pemakaian udara konsumen
·
Ukuran saluran
·
Jenis dari pengaturan siklus kerja kompresor
·
Penurunan tekanan yang diperkenankan dari
jaringan saluran
Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan
tangki udara adalah adanya ...
·
Penunjuk tekanan (manometer)
·
Penunjuk temperatur (termometer)
·
Katup relief
·
Pembuangan air
·
Pintu masuk (untuk tangki yang besar)
E. Pengering Udara
1. Kondisi Udara Bertekanan
Udara yang dihisap
kompresor selalu mengandung uap air. Kadar air ini harus ditekan serendah
mungkin. Suhu dan tekanan udara menentukan kadar kelembaban udara. Makin tinggi
suhu udara, makin banyak kadar uap air yang dapat diserap. Apabila titik jenuh
dari kelembaban udara mencapai 100%, meneteslah air.
Gambar “Hubungan
antara kandungan air dalam udara dengan temperature pada kelembaban 100%
Contoh pembacaan :
-
Pada
temperature 20 0C, udara mengandung air sebesar 17 gram/m3
-
Pada
temperature 40 0C, udara mengandung air sebesar 51 gram/m3
2. Akibat air kondensasi dalam system pneumatic
Air kondensasi ini, jika tidak dikeluarkan dapat
mengakibatkan :
-
Korosi dalam pipa, katup, silinder, dan
elemen-elemen lainnya. Ini akan menambah biaya pemakaian dan perawatan
-
Mencuci pelumas asli pada elemen yang bergerak
-
Mengganggu fungsi kontak dari katup
-
Mencemarkan dan merusak hal tertentu misalnya
pada industri makanan, dan pengecatan
3. Macam-macam pengering
Ada 3 cara untuk mengurangi kandungan air di dalam
udara :
-
Pengering temperatur rendah (dengan sistem
pendingin)
-
Pengering adsorbsi
-
Pengering absorbs
Penambahan biaya untuk
pengadaan peralatan pengering udara dikompensasi dengan turunnya biaya
pemeliharaan dan menambah keandalan sistem.
a. Pengering temperature rendah
Proses pengeringan
Gambar “Pengering
temperature rendah”
|
Udara bertekanan mengalir
melalui penukar panas ke unit pendingin dengan tujuan untuk menurunkan
temperatur udara sampai ke titik embun. Air dalam udara akan mengembun dan
jatuh ke luar ke dalam bak air.
Sebelum dialirkan ke sistem,
udara dipanaskan agar kembali ke kondisi semula.
|
Keuntungan : Biaya operasi dan perawatan rendah
b. Pengering adsorbsi
Pengertian
“Air yang disimpan dalam
permukaan benda padat”
|
Proses :
Udara bertekanan dilewatkan melalui gel dan airnya disimpan pada
permukaannya. Dipergunakan dua tangki, yang satu dipakai sebagai pengeringan
dan tangki lainnya dalam proses pencucian dengan udara panas
|
c. Pengering absorbsi
Gambar “Pengering
udara absorbsi”
|
Prinsip kerja :
Merupakan proses
kimia murni udara bertekanan yang lembab bercampur dengan bahan pengering dan
selanjutnya menyebabkan bahan pengering menjadi rusak
|
|
Keuntungan :
- Peralatan instalasinya
sederhana
- Pemakaian mekanik rendah
(tidak ada bagian yang bergerak)
|
Kerugian :
- Biaya operasi tinggi
- Efisiensinya rendah
|
F.
Saluran
Udara
Untuk menjamin
distribusi udara yang handal dan lancar, beberapa hal harus diperhatikan.
Ukuran pipa yang benar sama pentingnya seperti halnya bahan yang digunakan,
tahanan sirkulasi, susunan pipa dan pemeliharaan.
1)
Ukuran pipa
saluran
Penentuan diameter dalam pipa tergantung dari :
-
Kecepatan aliran
-
Panjang pipa
-
Kerugian tekanan
yang diijinkan (ideal 0,1 bar )
-
Tekanan kerja
-
Jumlah
pencabangan, tahanan pipa
2)
Bahan pipa
Kriteria bahan pipa yang baik adalah sebagai berikut :
-
Kerugian tekanan
rendah
-
Bebas kebocoran
-
Tahan karat
-
Mempunyai
kemampuan pemuaian
3)
Instalasi pipa
udara bertekanan
-
saluran pemipaan dengan kemiringan 1-2% agar air
kondensasi dapat dibuang,
-
pada titik terendah dipasang pembuangan air,
-
dibuat dalam bentuk melingkar (Ring Main)
|
|
Gambar “Distribusi
udara bertekanan”
Pada prinsipnya, udara
bertekanan harus kering, bebas dari minyak. Untuk beberapa komponen udara
berlubrikasi adalah merusak yang lain, tetapi untuk komponen daya, lubrikasi
justru sangat diperlukan. Lubrikasi dari udara bertekanan, seharusnya dibatasi
pada bagian tertentu, jika lubrikasi diperlukan. Untuk hal ini, diperlukan
minyak khusus. Minyak yang terbawa udara dari kompresor tidak cocok bila
digunakan untuk lubrikasi komponen sistem kontrol.
Masalah yang terjadi dengan lubrikasi
(pelumasan) yang berlebihan adalah :
-
Gangguan pada komponen yang terlubrikasi secara berlebihan.
-
Polusi pada lingkungan
-
Pengaretan terjadi setelah komponen diam dalam waktu yang lama.
-
Kesulitan di dalam pengaturan lubrikasi yang tepat.
Walaupun hal tersebut di atas adalah masalah, tetapi lubrikasi
diperlukan pada hal-hal sebagai berikut :
-
Gerakan bolak-balik yang sangat cepat
-
Silinder diameter besar (125 mm ke atas), lubrikator seharusnya dipasang
langsung dekat dengan silinder.
Lubrikasi yang tepat ditentukan oleh kebutuhan udara silinder.
Lubrikator disetel pada aliran minimum sebelum memulai pemberian minyak. Bila
lubrikator disetel terlalu besar, maka keadaan tersebut tidak efektif.
Sedangkan penyetelan lubrikator yang terlalu kecil, dapat menyebabkan minyak
cepat kering dalam perjalanan menuju ke silinder. Silinder dengan seal tahan
panas tidak harus disuplai dengan udara bertekanan yang berlubrikasi. Karena
lubrikasi khusus dalam silinder akan tercuci.
Unit Pelayanan Udara terdiri dari :
-
Penyaring udara bertekanan (Filter)
-
Pengatur tekanan udara (Pressure
Regulator)
-
Pelumas udara bertekanan (Lubricator)
Kombinasi ukuran dan jenis yang benar dari
elemen ini ditentukan oleh penerapan dan permintaan dari sistem kontrol. Unit
pemelihara udara dipasang pada setiap jaringan kerja sistem kontrol untuk
menjamin kualitas udara bagi tiap tugas sistem kontrol.
1.
Filter
Gambar “Filter”
|
a) Fungsi
- Untuk menyaring partikel-partikel debu
- Untuk menyaring kotoran-kotoran
b) Ukuran filter
- Ukuran pori filter menunjukkan ukuran partikel
minimum yang dapat disaring dari udara mampat,
- Misal filter 5 micron akan menyaring partikel
yang mempunyai diameter lebih besar dari 0,005 mm.
|
c)
Penggantian filter :
-
Penggantian filter dilakukan jika perbedaan tekanan antara output dan
input sebesar 0,4 – 0,6 bar.
d)
Perawatan filter
-
mengganti atau mencuci elemen filter
-
membuang air kondensasi
Harap diperhatikan
-
arah aliran
-
jumlah/besar aliran
-
batas maksimum air kondensasi
-
pembersihan elemen filter yang kontinyu
2.
Pengatur tekanan
Gambar : Pengatur
tekanan
|
Fungsi :
- Untuk menjaga tekanan
konstan dari udara mampat pada elemen kontrol
|
Gambar : Pengatur
tekanan
|
Fungsi :
- Untuk menyalurkan
minyak berupa kabut dalam jumlah yang dapat diatur, lalu dialirkan ke
komponen pneumatic yang membutuhkannya
|
H. Perawatan
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam
unit pelayanan udara :
1)
Ukuran
unit pelayanan udara ditentukan oleh aliran udara (m3/h). Nilai
aliran udara yang terlalu tinggi mengakibatkan susutnya tekanan dalam peralatan
menjadi besar pula. Oleh sebab itu keterangan pabrik mutlak harus diperhatikan.
2)
Tekanan kerja jangan melampaui harga yang tercantum pada unit
pemeliharaan. Suhu lingkungan tidak boleh lebih tinggi dari 50C (nilai maksimal untuk mangkuk plastik)
Pekerjaan pemeliharaan berikut ini harus
dilaksanakan secara teratur :
1)
Filter udara
Batas kondensat harus dikontrol secara teratur,
sebab batas yang tampak pada kaca pemeriksa tidak boleh terlampaui. Kalau
terlampaui mengakibatkan kondensat yang sudah terkumpul terisap lagi kedalam
saluran udara. Kondensat yang terlalu banyak dapat dibuang melalui kran
pembuangan di bawah mangkuk. Selanjutnya pelindung filterpun harus selalu
dikontrol dan kalau perlu dibersihkan.
2)
Pengatur tekanan
Tidak memerlukan pemeliharaan kecuali kalau
filter dipasang di depan.
3)
Pelumas Udara
Penunjuk keadaan penuh harus dikontrol pada kaca
periksa dan bila perlu ditambahkan minyak. Hanya minyak mineral yang boleh
dipakai. Filter plastik dan mangkuk minyak tidak boleh dibersihkan dengan trikloretilin.
Sumber : Modul BSE "Pneumatik & Hidrolik" klik DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar