Sabtu, 28 Oktober 2017

Cara Cek Lampu Led Nyala apa Mati menggunakan Multimeter Analog

Untuk melakukan praktikum menggunkakan komponen lampu led, perlu diperhatikan dan dipastikan terlebih bahwa led tersebut masih normal atau nyala.

Cara cek led menggunakan multimeter analog.
1. Posisikan switch pada posisi X1
2. Hubungkan probe multimeter pada kaki-kaki led.
3. Pada salah satu kondisi lampu harus nyala. Berarti led masih bagus
4. Kalo pada 2 kondisi kaki dibolak balik mati semua berarti led sudah rusak/mati


Rabu, 25 Oktober 2017

LSP P 1 SMKN 1 NGAWI - Jurusan Teknik Elektronika

PAKET KOMPETENSI ELEKTRONIKA DAN AUDIO VIDEO

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN BIDANG ELEKTRONIKA
KEMASAN / PAKET KOMPETENSI
JenisKemasan  : KKNI  / OKUPASI NASIONAL / KLASTER
 
Rincian Unit Kompetensi atau UraianTugas
No.
KODE UNIT
JUDUL UNIT
1

ELKA-MR.UM.001.A     

Menguasai Teori Dasar Elektronika
2
ELKA-MR.UM.002.A      
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
3

ELKA-MR UM.003.A      

Menguasai Elektronika Dasar Terapan
4

ELKA-MR.UM.004.A    

Menguasai Dasar Elektronika Digital dan Komputer
5

ELKA-MR UM.005.A     

Menggunakan Alat/ Instrument Bantu untuk Keperluan Pengukuran/ Pengujian
6
ELKA-MR.UM.006.A      
Melakukan Trouble shooting Elektronika
7

ELKA-MR.UM.007.A     

Keterampilan Dasar Perbengkelan
8

ELKA-MR.UM.008.A     

Menguasai Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Inspektor Power Amplifier Electric Check (Operator Level 4)
 
KEMASAN / PAKET KOMPETENSI
JenisKemasan: KKNI  / OKUPASI NASIONAL / KLASTER
 
Rincian Unit Kompetensi atau UraianTugas
NO
KODE UNIT
JUDUL UNIT
1
ELM.UM01.009.01
Membaca Gambar/ Skematik Diagram Elektronika
2
ELM.UM01.010.01
Menggunakan Besaran Unit
3
ELM.UM01.011.01
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika ( Pasif )
4
ELM.UM01.012.01
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika ( Aktif )
5
ELM.UM01.006.01
Memelihara Peralatan kerja
6
ELM.UM01.008.01
Melakukan Dokumentasi Hasil Kerja
7
ELM.UM02.061.01
Melakukan Pengukuran Standart Elektrik Produk Audio Amplifier








Selasa, 24 Oktober 2017

Cara Instalasi Windows 7 Ultimate

Cara Instalasi Windows 7 (Lengkap Beserta Gambar)


Cara Install Windows 7

Ingin tahu bagaimana cara instalasi Windows 7..?? Berikut ini panduan instal ulang Windows 7 yang bisa kamu ikuti dengan mudah.
Bagi kamu yang ingin menginstal sistem operasi sendiri, berikut ini WinPoin bagikan cara instalasi Windows 7 lengkap beserta dengan gambarnya. Artikel ini bertujuan untuk membantu seorang pemula yang baru saja membeli komputer, laptop atau notebook, yang ingin tahu cara nginstall Windows 7 — atau bagi siapapun yang ingin bisa instal ulang Windows 7 sendiri.
Disini WinPoin menggunakan Windows 7 Ultimate, yang bisa juga kamu aplikasikan untuk versi Windows 7 lainnya seperti Pro, Home, ataupun Starter.

Cara Instalasi Windows 7

Pertama-tama yang kamu butuhkan adalah CD/DVD-ROM (Bila kamu membeli komputer, laptop atau notebook sudah disediakan) dan DVD installasi dari Windows 7. Kalau kamu tidak memiliki CD/DVD-ROM, seperti misalkan saja netbook, kamu bisa menginstal Windows 7 dengan menggunakan Flashdisk.
Jika kamu sudah memiliki kedua hal yang dibutuhkan diatas, sekarang saatnya menginstall Windows 7.
Langkah pertama nyalakan komputer, ketika komputer booting. Tekan Esc untuk memasuki Boot Menu (setiap BIOS mempunyai cara yang berbeda-beda untuk membuka Boot Menu, namun secara deafult biasanya menggunakan tombol Esc). Kemudian masukkan DVD installasi Windows 7 ke CD/DVD-ROM.
Cara Install Windows 7

Setelah itu pilih Boot Menu melalui CD/DVD-ROM Drive, gunakan arah untuk memilih yang diakhiri dengan Enter.
Cara Install Windows 7

Tunggu sampai loading dari booting installasi Windows 7 selesai.
Cara Install Windows 7

Jika kamu berhasil maka kamu akan memasuki window Instal Windows 7, pilih bahasa, zona waktu dan input keyboard yang kamu gunakan dan klik Next.
Cara Install Windows 7

Kemudian klik Install now untuk memulai proses installasi Windows 7.
Cara Install Windows 7

Berikan centang pada I accept the license terms, caranya dengan mengklik dan kemudian klik Next.
Cara Install Windows 7

Lalu klik Custom (advanced) untuk menginstall Windows 7, kalau kamu menggunakan Windows XP dan ingin menjadikannya Windows 7. Kamu bisa memilih Upgrade.
Cara Install Windows 7

Pilih partisi yang akan kamu install Windows 7, bila kamu hanya memiliki satu partisi saja. Sebaiknya kamu memecah partisi dengan menggunakan Drive options, kemudian install Windows 7 pada partisi yang berada diatas sendiri atau primary disk dan tekan Next.
Cara Install Windows 7

Tunggu sampai proses instal Windows selesai, kemudian komputer akan restart jika proses installasi selesai.
Cara Install Windows 7

Ketika komputer menyala kembali, kamu diminta untuk memasukkan nama dan nama komputer dan klik Next jika sudah.
Cara Install Windows 7

Kalau komputer kamu sangat rahasia dan tidak ingin orang lain dapat mengaksesnya, kamu bisa memberikannya password pada tahap ini. Namun jika kamu tidak ingin memberikan password, kosongkan saja dan klik Next.
Cara Install Windows 7

Kemudian isikan product key yang tertera pada wadah DVD installasi Windows 7 dan klik Next.
Cara Install Windows 7

Setelah itu kamu disuruh untuk melakukan setting Windows Update secara otomatis, bila kamu tidak menginginkan Update maka pilih Ask me later. Kalau kamu ingin update yang penting-penting saja pilih Install important updates only. Atau kamu bisa memilih use recommended settings untuk update Windows secara berkala.
Cara Install Windows 7

Lalu setting jam dan tanggal dan jua time zone, setelah itu klik Next.
Cara Install Windows 7

Kalau kamu terhubung dengan koneksi internet atau jaringan lokal, akan ada permintaan untuk menyetting.
Cara Install Windows 7

Kemudian tunggu sampai proses setting selesai.
Cara Install Windows 7
Cara Install Windows 7

Taratatt….tataaaa….kamu selesai melakukan instalasi Windows 7.
Cara Install Windows 7

Mudah bukan cara instalasi Windows 7 ini? Jika kamu memiliki pertanyaan seputar cara instal ulang Windows 7 diatas, silakan bertanya atau berkonsultasi melalui Twitter @WinPoin. Selamat mencoba

Sumber :  https://winpoin.com/tutorial-lengkap-cara-install-windows-7-beserta-gambar/

Membuat Jaringan Peer To Peer Pada Windows 7

Suatu hari saya  ingin mengkopy file yang ada di laptop teman saya, tetapi saya lupa membawa flashdisk, teman saya juga tidak membawa flashdisk. Untung saya masih membawa kabel LAN yang saya buat saat praktek membuat kabel LAN di sekolah. Saya pun mencoba untuk membuat jaringan Peer To Peer.
OK langsung saja membahas bagaimana cara membuat jaringan Peer To Peer pada windows 7.


Alat/bahan yang harus anda siapkan
• Dua buah PC/Laptop
• Kabel UTP/Kabel LAN

- Pertama masukan kabel UTP yang sudah dikonfigurasi menjadi susunan cross ke port LAN card pada Komputer 1 dan 2
- Buka Control Panel, Pada icon Network and Internet klik tulisan View Networks Status and Task

- Akan muncul jendela Networks and Sharing Center. klik tulisan Change Adapter Setting pada sisi sebelah kiri jendela.

- Klik kanan pada Local Area Connection dan pilih Properties

- Pada jendela Local Area Connection Properties, pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)
Kemudian klik tombol Properties

- Pada jendela properties, pilih opsi Use the following IP Address dan isikan dengan 192.168.0.1 pada IP Adrees, dan 255.255.255.0 pada Subnetmask. Input yang tersisa bisa Anda kosongkan.
Pada komputer 2 ganti IP Addressnya menjadi 192.168.0.2
KOMPUTER 1


KOMPUTER 2

- Klik OK untuk menyimpan setting dan klik tombol OK juga pada Local Area Connection Properties

Agar komputer bisa saling terhubung, workgroup dari kedua komputer harus sama.
cara merubah nama workgroup sebagai berikut:
- Klik kanan pada My Computer, pilih Properties. Pada jendela yang muncul klik tulisan Change Setting pada bagian Computer name, domain, and workgroup setting.

- Pada jendela System Properties, klik tombol Change

- Pada jendela berikutnya berikan nama untuk komputer 1 dan 2 dengan nama yang diinginkan. Dan berikan nama workgroup untuk komputer 1 dan 2 (ingat nama workgroup harus sama)


- Klik OK dan Restart Komputer


Untuk mengetahui apakah kedua komputer tersebut sudah terhubung, kita bisa melakukan ping dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya.
Caranya sebagai berikut:

 Buka Command Prompt dengan menekan tombol keyboard Logo Windows+ R dan ketikan cmd


Pada CMD ketik perintah “ping (IP Address)” tanpa tanda kutip dan tanda kurung. IP Addrees diisi dengan IP komputer yang ingin di ping. Jika Anda melakukan ping dari komputer 1, maka IP address diisi dengan IP komputer 2. Begitu juga sebaliknya. Contoh perintah ping dari komputer 1 ke komputer 2:


ping 192.168.0.2

Jika koneksi antar kedua komputer tersebut berhasil maka hasilnya akan seperti ini:


Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Ping statistics for 192.168.0.2:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

Dan jika kedua komputer tersebut belum terkoneksi hasilnya seperti ini:

 
Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
Request time out
Request time out
Request time out
Request time out
Ping statistics for 192.168.0.2:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)

Semoga Berhasil

Sumber : http://otaktkj.blogspot.co.id/2011/05/suatu-hari-saya-ingin-mengkopy-file.html

Jumat, 20 Oktober 2017

Teknik Soldering dan Desoldering

Soldering dan Desoldering PCB

Oleh: Rugianto, SPd., MT.
          Widyaiswara Madya PPPPTK BOE Malang

Hasil soldering yang baik merupakan salah satu aspek terpenting dalam realisasi suatu rangkaian elektronika. Soldering digunakan untuk menghubungkan antara kaki-kaki komponen – komponen elektronika dengan suatu sirkuit pada PCB (Printed Circuit Board). Sehingga dapat dikatakan bahwa soldering adalah proses penyambungan antara komponen elektronika dengan cirkuit. Baik – buruknya koneksi antar komponen dalam cirkuit (sistem) sangat dipengaruhi dari baik-buruknya soldering yang dilakukan.
Gambar 1. Variasi Hasil solder

Gambar di di atas menunjukkan beberapa hasil soldering yang bervariasi. Ada yang hasilnya bagus (ideal) ada pula yang kurang bagus (timahnya terlalu banyak). Untuk beberapa jenis rangkaian, hal ini tidak terlalu berpengaruh dan tidak terlalu dipermasalahkan, sehingga soldering hanya menjadi bagian dari aspek kerapihan rangkaian. Akan tetapi, untuk beberapa jenis rangkaian yang lain, terutama yang menggunakan komponen elektronika jenis SMD (surface mount device), masalah soldering sangat perlu untuk diperhatikan.
Untuk dapat memperoleh hasil soldering yang bagus, diperlukan teknik soldering yang baik dan benar, serta dibutuhkan jam terbang yang cukup banyak dalam soldering.
Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam teknik soldering untuk mendapatkan hasil soldering yang bagus:
1.    Gunakan solder sesuai dengan kebutuhan –> disarankan untuk memilih solder yang memiliki pengaturan suhu, sehingga dapat diatur suhu soldering sesuai dengan kebutuhan. Solusi lain adalah memilih solder dengan daya sesuai kebutuhan. Misalkan untuk menyolder komponen – komponen elektronika yang tidak tahan panas (IC, LED), cukup menggunakan solder dengan daya 30-40 watt.
Gambar 2. Solder

2.    Pilih mata solder yang sesuai –> ada banyak sekali jenis mata solder, mulai dari yang kecil dan runcing sampai yang besar dan tumpul. Menurut pengalaman, solder yang digunkan tidak perlu bagus-bagus, yang penting adalah mata soldernya yang bagus, yang mampu menghantarkan panas dengan baik. Beberapa merk mata solder yang terkenal dan bagus adalah goot dan dekko
Gambar 3. Variasi mata solder

3.    Gunakan kualitas timah solder yang bagus dan diameter timah yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa merk timah solder yang memliliki kualitas yang bagus adalah goot dan dekko. Hasil soldering timah dengan kualitas bagus akan terlihat mengkilap. Selain kualitas timah solder, yang perlu diperhatikan adalah diameter timah yang digunakan. Diameter timah yang dijual dipasaran (yang sering digunakan) bervariasi dari 0,3 mm sampai 0,6 mm. Untuk timah dengan diameter kecil (0,3 mm) biasanya digunakan untuk menyolder komponen – komponen kecil, seperti komponen smd. Sedangkan untuk komponen axial footprint, biasanya digunakan timah solder dengan diameter yang lebih besar (0,6 mm).
Gambar 4. Variasi timah

4.    Gunakan Spons yang telah dibasahi dengan air untuk membersihkan mata solder dari sisa-sisa timah yang menempel. Untuk memperoleh hasil soldering yang bagus, maka jagalah mata solder tetap bersih dengan membersihkannya dengan menggunakan spons basah (cukup digesek-gesekkan saja).
Gambar 5. Spoon

5.    Bersihkan circuit (PCB) dari debu-debu / kotoran dengan menggunakan alkohol serta olesi pad kaki komponen dengan menggunakan lotfet dengan tujuannya agar timah dapat dengan mudah menempel pada circuit PCB dan kaki komponen.
6.    Untuk komponen jenis IC, disarankan utuk menggunakan socket IC –> IC tidak disolder secara langsung pada circuit PCB (yang disolder pada circuit adalah socket IC-nya). Tujuan dari penggunaan soket IC ini dikarenakan komponen IC merupakan jenis komponen elektronika yang tidak tahan panas, jadi dikhawatirkan apabila disolder langsung pada circuit dan waktu solderingnya terlalu lama, atau panasnya terlalu tinggi, maka dapat merusak IC tersebut. Tujuan yang ke dua adalah agar apabila kelak IC yang bersangkutan mengalami kerusakan, maka dapat dengan mudah diganti tanpa harus melakukan desoldering.
Gambar 6. soket IC

1.    Papan Rangkaian Tercetak (PRT)
Papan Rangkaian Tercetak (PRT) atau sering juga disebut PCB (Printed Circuit Board) merupakan papan pemasangan komponen elektronika yang jalur hubungannya menggunakan papan berlapis tembaga. Pembentukan jalur PCB dilakukan dengan cara etching (pelarutan), dimana sebagian tembaga dilepaskan secara kimia dari suatu papan lapis tembaga  kosong (blangko). Tembaga yang tersisa beserta alasnya itulah yang akan membentuk jalur pengawatan PCB.

Papan Berlapis Tembaga
Papan berlapis tembaga disebut juga Cupper Clade Board. Pembuatan papan berlapis tembaga dilakukan dengan cara laminasi yaitu melekatkan lembaran tipis tembaga dengan ketebalan 0,0014 inchi sampai dengan 0,0042 inchi  di atas substrat atau alas. Substrat terbuat dari bahan Phenolik atau bahan serat gelas (fibre glass). Papan rangkaian yang terbuat dari bahan Phenolik tidak boleh digunakan pada frekuensi di atas 10 MHZ, karena akan mengakibatkan kerugian signal. Papan Phenolik biasanya berwarna coklat. Papan rangkaian yang terbuat dari bahan serat gelas mampu menangani frekuensi sampai dengan 40 MHz. Papan ini mempunyai warna kehijauan dan semi transparan.
Langkah-langkah Membuat PCB
Pembuatan PCB diawali dengan merancang tata letak dan jalur rangkaian berdasarkan diagram skema. Untuk mempermudah dalam merancang tata letak  digunakan kertas grid. Tata letak yang dihasilkan kemudian digunakan untuk merancang jalur rangkaian dengan menggunakan kertas trasparan. Caranya yaitu dengan meletakan kertas transparan (tembus cahaya) di atas gambar tata letak  kemudian gambar jalur rangkaian. Selain kertas transparan dapat digunakan kertas kalkir atau plastik transparasi untuk OHP. Gambar jalur rangkaian pada kertas transparan ini dapat disebut sebagai film. Disebut film positip jika gambar jalur rangkaian dibuat hitam . Disebut film negatif jika yang dihitamkan adalah dasarnya, sedang yang bening sebagai jalur rangkaian-nya.
Gambar jalur rangkaian pada kertas transparan (film) kemudian disalin ke atas papan lapis tembaga kosong. Penyalinan ini dapat dipilih salah satu diantara tiga metode, yaitu metode gambar langsung, metode fotografik atau metode sablon.
Metode gambar langsung, jalur rangkaian digambar langsung di atas bahan papan lapis tembaga kosong dengan menggunakan tinta / cat atau bahan tempel yang tahan (resist) terhadap cairan pelarut.
Langkah-langkah pembuatan papan rangkaian tercetak ditunjukan dalam gambar  di bawah.
Gambar 7. Blok Diagram Pembuatan PCB

Pada metode fotografik, gambar jalur rangkaian pada film (kertas tembus cahaya) diletakan di atas papan lapis tembaga kosong  yang sudah dipekacahayakan (dilapisi bahan foto resist). Kemudian secara fotografi, papan beserta film disinari (ekspose) untuk memindahkan bayangan gambar jalur rangkaian ke atas papan lapis tembaga kosong.
Pada metode sablon, gambar jalur rangkaian pada film (kertas tembus cahaya) dipindahkan ke screen yang kemudian digunakan untuk membuat gambar jalur rangkaian pada papan lapis tembaga kosong.
Gambar jalur rangkaian pada papan lapis tembaga difungsikan sebagai bahan pelindung (resist). Setelah pelarutan dengan cairan pelarut yang disebut etchant, semua lembaran tembaga kecuali yang tertutup atau tergambar oleh bahan resist akan dilarutkan. Hasilnya merupakan jalur rangkaian yang tertinggal pada bahan alas.
Langkah selanjutnya adalah membersihkan PCB dari bahan pelarut tembaga maupun bahan gambar kemudian dikeringkan. Setelah PCB kering, dilakukan pengeboran atau pembuatan lubang-lubang kaki komponen serta penyelesaian akhir pembuatan PCB.

Struktur Kerja / Materi pembuatan PRT
Struktur kerja pembuatan papan rangkaian tercetak adalah sebagai berikut :
1)    Menyiapkan Gambar
Fotokopilah gambar tata letak dan jalur rangkaian yang telah dibuat. Gambar hasil fotokopi yang akan digunakan, sedang gambar aslinya disimpan sebagai master dan dapat digunakan lagi pada masa mendatang. Digunakan gambar fotokopi karena gambar akan rusak setelah digunakan untuk menandai titik-titik bantalan.
2)    Menyiapkan Papan Lapis Tembaga Kosong
a)    Potonglah papan lapis tembaga kosong sesuai dengan ukuran akhir, tapi beberapa orang lebih suka memotongnya lebih besar dan memotongnya lagi setelah pelarutan. Pinggiran yang kasar diratakan dengan kikir.
b)    Bersihkan permukaan papan lapis tembaga.
c)    Permukaan papan lapis tembaga kosong harus bersih dari segala bentuk minyak, gemuk dan semacamnya agar pelarutan dapat dilakukan dengan berhasil.

Cara pembersihannya adalah sebagai berikut:
a)    Basahi permukaan tembaga dengan air yang mengalir
b)    Bubuhkan bubuk gosok secukupnya diatas permukaan tembaga.
c)    Dengan kain halus atau kertas pembersih, gosoklah pada seluruh permukaan tembaga sampai cukup mengkilap. Jangan menggosok terlalu keras karena bisa merusakan lapisan tembaga.
d)    Sesudah digosok, bersihkan di bawah air mengalir.Apabila papan telah bersih dari minyak dan oksida maka air akan mengalir keseluruh permukaannya. Bila masih ada kontaminasi / minyak, air akan menghindari daerah ini. Setelah bersih jangan lagi menyentuh permukaan tembaga dengan tangan, lemak-lemak pada badan  akan berkontaminasi dengan permukaan papan. Mulai sekarang untuk menanganinya dengan memegang  tepinya.
e)    Bersihkan air pada permukaan papan dengan meletakannya secara berdiri dan biarkan air mengalir ke bawah atau keringkan dengan kain yang bersih.
3)    Membuat Tanda Titik Bantalan
Letakan salinan tata letak / jalur (fotokopi) di atas papan lapis tembaga kosong yang sudah dipotong dengan ukuran yang sama dan ditahan dengan pita perekat. Ketoklah titik-titik pada salinan tata letak / jalur dengan penitik. Perlu diperhatikan pada saat menitik jangan diketok terlalu keras karena bisa menyebabkan pecahnya papan.
Tanda titik hanya sekedar menandai bahwa pada titik tersebut akan dibuat bulatan bantalan. Setelah semua tanda titik diketok maka salinan tata letak / jalur (fotokopi) dilepaskan.
4)    Membuat Bulatan Bantalan dan Jalur
Pembuatan bulatan bantalan dan jalur rangkaian dapat menggunakan bermacam-macam bahan resist dan metoda. Pemilihan bahan dan metode disesuikan dengan anggaran dan ketrampilan dalam menggambar. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan adalah tersedianya bahan penghapus bahan resist. Penghapus digunakan untuk pembenahan apabila terjadi kesalahan dan diperlukan sesudah pelarutan, karena sebelum dilakukan penyolderan resist harus dihapus dahulu.
Metode yang digunakan di sesuaikan dengan bahan. Metode cap menggunakan bahan tinta pelindung (resist ink). Metode tempel menggunakan pola-pola resist yang di pindahkan, misalya bahan rugos. Metode gambar langsung menggunakan pena dengan tinta resist / spidol permanen. Metode - metode diatas bisa digunakan secara saling melengkapi.
5)    Sentuhan Akhir
Periksa gambar yang telah dibuat, apakah gambar telah sama dengan gambar master atau belum. Struktur kerja atau langkah kerja pembuatan papan rangkaian tercetak dapat dijelaskan dengan menggunakan Gambar 8 di bawah.
Gambar 8.  Struktur Kerja Pembuatan PCB
Metode Gambar Langsung

2.    Teknik soldering desoldering
Menyolder adalah proses membuat sambungan logam secara listrik dan mekanis menggunakan logam tertentu (timah) dengan menggabung-kannya dengan alat khusus (solder). Alat ini berfungsi untuk memanaskan sambungan pada suhu tertentu. Solder memiliki sebuah elemen pemanas yang menghasilkan panas. Pada ujung elemen pemanas terdapat “bit”, bagian inilah yang memegang peran penting dalam pemanasan dan penyolderan.
Gambar 9 Solder listrik

Bagian pada elemen pemanasan dapat mencapai suhu 190 0C dan bagian “bit” dapat mencapai 250 0C. Agar tidak menimbulkan kerusakan pada komponen atau kerusakan pada jalur PCB sebaiknya proses penyolderan dilakukan tidak terlalu lama. Juga dipilih solder maupun timah solder yang sesuai misalnya daya solder 25 W. Untuk menyolder komponen yang tidak tahan panas sebaiknya dilengkapi dengan alat penetral panas (heat sink) pada kaki komponen yang disolder. Disamping itu apabila lalai dalam penggunaan dapat menyebabkan terjadinya luka bakar yang cukup serius. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya solder ditaruh pada penyangga solder apabila tidak digunakan untuk beberapa saat. Selain itu untuk membersihkan bit (ujung solder) perlu menggunakan busa.
Gambar 10 Penyangga solder

Solder memiliki berbagai macam jenis dari mulai berdaya 15 W sampai dengan beberapa ratus watt. Keuntungan solder berdaya besar ialah panas dapat cepat mengalir pada sambungan sehingga sambungan dapat cepat dibuat. Ini penting ketika kita akan menyolder pada bagian permukaan logam yang besar. Namun tidak diperkenankan  bila digunakan pada peralatan elektronika yang sangat rentan terhadap panas yang berlebihan.
Solder yang umum digunakan untuk keperluan di bengkel elektronika adalah solder dengan daya yang rendah berkisar antara 25 W.
Dalam pekerjaan menyolder kualitas penyolderan yang diharapkan haruslah memenuhi kriteria seperti berikut:
·         Daya hantar listrik yang baik
·         Mempunyai ketahanan mekanik
·         Daya hantar panas yang baik
·         Mudah dibuat
·         Mudah diperbaiki
·         Mudah diamati

3.    Bahaya Menyolder
Hampir semua kegiatan kerja praktek dibengkel maupun dilapangan beresiko kecelakaan dan gangguan kesehatan. Demikian juga dalam pengerjaan penyolderan seberapapun kecilnya kecelakan tetap ada dan itu haruslah dilakukan tindakan pencegahannya. Karena kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik terhadap manusia, alat kerja, bahan dan lingkungan kerja.
Ada tiga jenis kecelakaan dalam melakukan penyolderan, yaitu : kecelakaan karena panas, karena sengatan listrik (electric schoc), dan karena keracunan bahan kimia.
Kecelakaan karena panas: Yaitu kecelakaan yang ditimbulkan dari pemanasan baut solder dan timah solder, Untuk tindakan pencegahannya yaitu, memakai pakaian kerja yang benar( memakai apron, sarung tangan-kulit dan sepatu kerja(booth).
Sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya bahaya api/panas, jauhkan benda-benda yang mudah terbakar/menyala (seperti : kertas, kain, oli, minyak, gas dan bahan-bahan ekplosip lainnya) dari dekat lingkungan kerja. Selalu tersedia tabung pemadam kebakaran (fire extinguiser) yang berisi penuh dan siap pakai, mudah terlihat dan mudah diraih.
Kecelakaan karena sengatan listrik: yaitu kecelakaan akibat hubungan pendek(elektric short), akibatnya akan menimbulkan kerusakan pisik maupun psikis bagi seseorang, kerusakan alat dan kerusakan pekerjaan. Pencegahan kecelakaan akibat listrik, yaitu kita harus berhati-hati memeriksa keadaan instalasi maaupun paralatan listrik jangan sampai terjadi kebocoran (uninsulation) pada jaringan listrik, selalu mengikuti aturan/prosedur pemasangan listrik yang benar. Apabila dijumpai kebocoran pada sambungan kabel segera diisolasi dengan bahan dan cara yang benar. Bila ada sambungan (conecting-screw) yang longgar atau lepas, segera kencangkan dengan alat yang benar dan aman.
Kecelakaan karena keracunan: Kecelakaan ini diakibatkan karena kontaminasi bahan-bahan kimia beracun (poison mater) yang berasal dari logam dasar (base metal) dari bahan solder terlebih lagi dari bahan tambah (fluxes). Bahan-bahan berbahaya ini berupa uap solder, cairan, serbuk atau pasta, apabila terhirup, terkena anggota badan secara langsung maka akan menimbulkan akibat yang patal.
Sebagai upaya pencegahan kecelakaan terhadap keracunan, yaitu kita selalu berupaya melindungi anggota badan dengan peralatan yang sesuai dan standar dan bertindak hati-hati dan waspada. Perlu diperhatikan pula tidak hanya kita yang bekerja langsung tetapi orang lain yang tidak terlibat langsung harus terlindungi, yaitu dengan memasang perhatian atau tanda-tanda daerah berbahaya.
Sebelum memulai melakukan penyolderan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyolder :
·         Jangan pernah menyentuh ujung solder karena panasnya bisa mencapai 400 ยบ C
·         Bekerja pada ruang yang berventelasi cukup baik
·         Hindari menghirup asap hasil solderan
·         Cuci tangan setelah memakai solder karena timah mengandung zat yang berbahaya.

4.    Timah Solder dan Bahan Tambah Menyolder
Timah solder adalah bahan logam yang digunakan untuk merekatkan sambungan antar komponen. Timah solder terdiri dari campuran dari Tin dan Lead (timah hitam). Campuran umum yang biasa digunakan adalah 60% Tin dan 40% Lead dengan titik leleh 190 0C
Gambar 11. Timah solder

Tabel di bawah ini menampilkan berbagai perbandingan campuran lain disertai suhu lelehnya.



Tabel 1. Bahan timah solder dan suhu lelehnya
Tin/Lead
Titik Leleh (0C)
40/60
230
50/50
214
60/40
190
63/37
183
95/5
224

Melapisi permukaan ujung solder dengan timah biasa disebut dengan istilah tinning’
Penimahan (tinning) ini sangat perlu terutama untuk-baut-solder yang baru, gunanya agar timah patri mudah melekat pada ujung baut solder. Untuk menghasilkan pekerjaan yang baik penimahan harus mengikuti prosedur yang benar agar timah patri sebagai bahan penyambung dapat melekat pada permukaan ujung baut-solder.
Langkah-langkah melakukan penimahan adalah sebagai berikut :
·         Siapkan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan tinning, seperti; alat pemanas, kikir kasar dan kikir sedang, cairan air keras (NHCl), resin (arpus), dan bila perlu lap kain-pernel atau majun
·         Bersihkan permukaan ujung kepala-baut solder dengan kikir hingga rata dan halus
·         Bersihkan serbuk bekas kikir sampai bersih dengan kain atau majun
·         Panaskan kepala-baut solder sampai kira-kira 170o C (berwar merah kelabu)
·         Celupkan pada larutan air-keras atau arpus
·         Gosokan pada timah padat sampai timahnya mencair danmelekat dengan rata pada seluruh permukaan ujung kepala baut-solder
·         Bersihkan kembali permukaan kepala baut-solder dengan majun
·         Selanjutnya kita coba hasil penimahan tersebut dengan memanaskan kembali baut-solder sampai kira-kira 210o C
·         Gosokan kembali pada timah dingin, apabila cairan timah melekat pada seluruh permukaan kepala baut-solder itu berarti pekerjaan penimahan(tinning) berhasil. Akan tetapi bila tidak tandanya tidak/belum maka pekerjaan penimahan itu harus diulang sampai berhasil.

Timah
Timah atau timah putih, tahan terhadap pengaruh oksidasi udara, bahan ini lebih keras dari timah hitam,agak kenyal sehingga dapat dibuat dalam bentuk timah kawat. Timah tidak rusak oleh air maupui udara, maka logam ini sangat baik dipakai sebagai logam pelindung atau pembungkus (coating), akan tetapi bila dengan air laut terjadi pembentukan timah chlorida.

Timah hitam atau timbel
Timah hitam berwarna abu-abu terang dalam udara terbuka warnanya menjadi gelap. Logam ini sangat lunak dan kenyal mudah sekali dibentuk.
Meskipun timah hitam dalam keadaan murni sangat lembek, namun dengan menambahkan paduan unsur yang lain seperti : antimon, arsen, tembaga dan seng, dapat menjadi lebih keras.
Selain lunak timah hitam adalah satu satunya logam berat yang mempunyai suhu cair yang rendah dan kepadatan yang tinggi. Dengan kepadatan yang tinggi ini maka logam ini banyak digunakan untuk pelindung radiasi seperti pada sinar-X dan energi nuklir.


Paduan timah dan timah hitam
Dalam penyolderan biasanya digunakan campuran antara timah murni dengan timah hitam dengan kadar campuran sesuai dengan  titik leleh seperti  ditunjukkan pada tabel diatas. Untuk keperluan penyolderan untuk peralatan elektronik digunakan timah dengan campuran 60/40 dengan titik leleh 190 0C dan biasanya berbentuk kawat bulat dengan diameter 0.8 mm. Didalam kawat timah tersebut diisi dengan bahan tambah (pasta, arpus, flux) ini dimaksudkan untuk mempermudah proses penyolderan dengan hasil yang baik.
Ada beberapa jenis timah yang digunakan untuk menyolder sesuai kebutuhannya seperti ditunjukkan pada gambar.
Gambar 12  Macam-macam bentuk timah solder

Bahan tambah (flux, pasta, air keras)
Dalam prakteknya untuk penyolderan dibutuhkan bahan tambah(fluxes) yang berfungsi untuk membersihkan permukaan logam yang akan disambung dari kotoran terutama yang bersifat kimia sehingga cairan patri meresap pada kedua sisi permukaan logam.
Bahan tambah berupa resin ( Arpus ), banyak dipakai sebagai bahan tambah pada industri elektronika. Resin berasal dari penorehan getah pohon pinus  kualitasnya dilihat dari warnanya, dikenal sebagai air putih (white water)
Gambar 13 Flux untuk segala penyolderan

Disamping resin ada juga jenis bahan tambah lainnya diantaranya :
Asam organik ,asam amino dan asam halogen

5.    Peralatan Menyolder/mematri
·         Baut solder (soldering iron)
·         Dapur atau kompor pemanas (soldering torch)
·         Meja patri atau bantalan patri
Baut solder
Baut solder merupakan alat utama untuk pekerjan menyolder/mematri, terdiri dari bagian-bagian
·         Kepala-baut solder (iron tip)
·         Gagang/Pegangan (handle)
Iron Tip/ujung solder menghubungkan dan menyalurkan panas dari elemen pemanas ke sambungan. Pada “tip” solder, umumnya terbuat dari tembaga atau campuran tembaga karena kecapatan menyalurkan panas yang tinggi (konduktif). Kekonduktifan tip akan mempengaruhi energi panas yang dikirim dari elemen pemanas.
Baik bentuk geometri maupun ukuran tip solder akan mempengaruhi performa dari solder itu sendiri. Karakter dari tip dan kemampuan elemen pemanas akan mempengaruhi efesiensi dari sistem penyolderan. Panjang dan ukuran tip akan mempengaruhi aliran panas sedangkan bentuknyapun mempengaruhi seberapa baik panas tersebut disalurkan ke sambungan.
Pegangan atau gagang baut-solder dibuat dari kayu atau bahan lain yang tidak menghantar panas seperti plastik dan lain-lain.
Dalam pemakian sehari-hari dapat kita jumpai dua jenis solder yaitu : Solder tangan (hand solder) dan solder listrik (electric solder)
Pada gambar 14 ditunjukkan macam-macam bentuk baut solder
Gambar 14 Macam –macam baut solder

Untuk pekerjaan pekerjaan dibengkel listrik/elektronik yang digunakan adalah jenis solder listrik (electric solder) dengan model dan ukuran yang berbeda-beda.
Macam-macam model/bentuk kepala baut solder listrik disesuaikan dengan kebutuhan, dan jenis pekerjannnya
Biasanya ukuran baut-solder listrik dinyatakan dalam Watt, sedangkan modelnya ada yang tetap ditempat dan dilengkapi asesoris yang lengkap. Model baut-solder ini banyak dipakai pada pekerjaan elektronik dan pekerjaan instrumentasi, model ini disebut baut-solder tetap (soldering stasion)
Gambar 15  Baut-solder-tetap

Ada juga jenis baut-solder model pistol (solder iron gun) banyak dipakai pada pekerjaan elektronik/listrik, pekerjaan instrumentasi, komonikasi dan servis kelistrikan otomotip. Model baut-solder ini banyak disukai karena praktis dan dapat dibawa dilapangan.
Gambar 16 Baut solder pistol

Selain itu ada yang lebih kecil lagi modelnya terutama sekali pada pekerjaan elektronik dan instrumentasi yaitu baut-solder mini (mini quick) dan pena solder (soldering-pen).
Gambar 17 Baut solder mini      
 
Gambar 18 Baut solder pena
                          
Model baut-solder listrik standar kapasitas panasnya ditentukan dalam satuan Watt, untuk pekerjaan di bengkel elektronik  antara 25 s.d 200 Watt, sedangkan untuk pekerjaan agak besar (heahy duty) seperti yang digunakan pada pekerjaan industri pelat, menggunakan baut-solder kapasitasnya yang lebih besar yaitu antara : 325 s.d 450 Watt.
Gambar 19 Baut-solder listrik untuk pekerjaan biasa
           
Untuk pekerjaan industri yang pekerjaannya terus menerus dipakai model baut-solder untuk industri (solder iron for industri and continious work)
Gambar 20 Baut-solder untuk pekerjaan industri

6.    Pemakaian solder
Dalam era globalisasi segala jenis produk industri manufaktur berkembang sangat pesat seiring dengan tuntutan permintaan pasar dan kemajuan industri. Persaingan yang sangat nyata(signifikan) yaitu pada kualitas produk, oleh karena itu, pada penyolderanpun dibutuhkan teknologi yang tinggi dan dikerjakan secara  profesional.
Pemakaian peyolderan(soldering application) dikelompokkan menjadi :
·         Untuk pemakaian industri rumah tangga(home industri)
·         Untuk pemakaian industri kemasan ringan(light container)
·         Untuk pemakaian industri fabrikasi pelat tipis(light sheet metal fabrication)
·         Untuk pemakaian industri elektronika,listrik, telekomunikasi dan intrumentasi.
Industri rumah tangga yaitu pembuatan perkakas dapur seperti tempat air, jolang dan alat masak lainnya. Pekerjaan talang(guthering) pada saluran air diatas atap.
Industri kemasan ringan, seperti untuk pembuatan kemasan makanan, minuman, oli dan sebagainnya.
Industri fabrikasi pelat tipis, meliputi pekerjaan pembuatan pipa saluran(ducting) dengan menggunakan bahan pelat baja lapis seng(BJLS) pelat aluminium,.pelat baja tahan karat
Industri elektronika
Pekerjaan penyolderan merupakan pekerjaan yang sangat vital dan dominan pada industri elektronika. Seperti pada penyolderan komponen ke jalur PCB, penyambungan kabel-kabel dengan komponen diluar PCB. Produk elektronika sekarang sangat modern dengan menggunakan komponen dalam ukuran yang sangat kecil dan  sangat rumit seperti pada chip IC maupun komponen semikonduktor lainnya.
Pekerjaan patri di industri dilakukan secara manual maupun otomatis, tergantung pada jenis dan jumlah pekerjannya. Pekerjaan yang jumlahnya relatip kecil atau pekerejaan perbaikan, penyolderan dikerjakan dengan cara manual. Akan tetapi bila pekerjaannya dalam jumlah yang banyak dan bentuknya seragam serta berlangsung terus-menerus menggunakan sistim ban berjalan (conveyor), penyolderan dengan cara semi-otomstis, otomatis-penuh bahkan dengan cara robot seperti yang dilakukan pada industri elektronika.

7.    Kualitas Hasil Solder
Agar penyolderan menghasilkan produk yang berkualitas sesuai persyaratan di industri, maka haruslah melalui tahapan tahapan proses yang benar.
Prosedur proses penyolderan adalah sebagai berikut :
·         Menyiapkan peralatan atau komponen yang akan disolder
·         Menyiapkan peralatan untuk menyolder
·         Memilih bahan solder
·         Membersihkan bagian yang akan disolder
·         Memanaskan baut solder sampai suhu yang cukup
·         Memanaskan bahan solder (timah) pada permukaan ujung baut solder secukupnya
·         Melakukan penyolderan pada komponen yang telah disiapkan
·         Memeriksa hasil penyolderan



Persiapan Menyoder
·         Tempatkan solder pada tempatnya dan hubungkan jack solder kesumber tegangan listrik (stop kontak). Solder membutuhkan waktu beberapa menit untuk mendapatkan panas yang diinginkan ( ± 400 ยบ C)
·         Anda bisa memeriksa panas dengan melelehkan timah diujung solder, setelah itu timah dapat dibersihkan dengan spon atau busa yang agak basah.

Memulai Menyolder
  • Pegang soder seperti memegang pinsil pada bagian pegangan (handle ) solder. Selalu diingat untuk tidak memegang bagian panas yang lain.
Gambar 21 Cara menyolder

  • Sentuhkan ujung soder ke media penyolderan ( PCB ) lalu tahan beberapa detik dan langsung tempelkan timah diujung soder sehingga timah meleleh pada komponen yang akan disoder.
  • Angkat solder beserta timah sehingga solderan terbentuk dan diamkan beberapa saat.
Gambar 22 Pemasangan komponen   
Gambar 23 Hasil solderan

  • Perhatikan hasilnya; hasil yang baik jika solderan berkilau/mengkilap dan membentuk kerucut. Jika tidak anda perlu memanaskan dan membentuknya lagi.

Menggunakan Heat Sink.
Beberapa Komponen seperti transistor bisa saja rusak karena terlalu panas saat menyolder. Untuk menghindari kerusakan tersebut sebaiknya meggunakan peredam panas (heat sink) yang dijepitkan diantara kali komponen dengan titik penyolderan. Jepit Buaya standar dapat digunakan sebagai heat sink untuk melaksanakan penyolderan .
Gambar 24 Jepit buaya

Tabel 2. Urutan penyolderan beberapa jenis komponen yang baik adalah :

8.    Desoldering
Suatu saat Anda mungkin ingin agar hasil sambungan solder bisa dilepas/dipisahkan atau kita ingin mengatur posisi kabel maupun komponen, untuk itulah kita perlu melakukan kegiatan yang disebut Desoldering.
Gambar 25 Penyedot timah/atractor

Ada dua cara untuk melakukannya yaitu :
a.    Memakai Attracktor (Penyedot Timah)
·         Tekan pompa/pegas sampai terkunci
·         Setelah sambaungan dipa-naskan dengan solder dan timahnya mencair, Arahkan ujung Atraktor ke titik sambungan .
·         Tekan tombol untuk melepaskan pegas sehingga menyedot timah yang telah cair tadi ke dalam Atraktor
·         Ulangi cara di atas untuk menghilangkan atau membersihkan sisa timah yang masih menempel pada sambungan
·         Atraktor mungkin perlu dikosongkan isinya dengan membuka sekrup jika sudah penuh
b.    Memakai Solder Remover Wick ( Pita Tembaga )
Gambar 26 pita tembaga

·         Arahkan pita tembaga ke arah sambungan beserta ujung solder yang sudah panas
·         Seketika timah meleleh, dan timah tersebut akan langsung tertarik ke pita tembaga
·         Angkat pita tembaga terlebih dahulu  baru kemudian solder juga diangkat.
·         Potong dan buang ujung pita tembaga yang terkena timah .
·         Ulangi cara di atas untuk menghilangkan atau membersihkan sisa timah yang masih menempel pada sambungan
Setelah menghilangkan hampir seluruh timah dari sambungan, Anda bisa melepas atau membetulkan  kabel atau komponen dari papan PCB . Jika sambungan tidak mudah terpisah, coba untuk memanaskan sambungan lagi dengan solder, lalu tarik kabel atau komponen tersebut begitu timah meleleh.
Hati-hati  karena panas dapat merambat melalui komponen sehingga dapat membakar tangan Anda sendiri.

9.    Pertolongan Pertama Akibat Terbakar pada saat menyolder
Pada umumnya kecelakaan pada waktu menyolder biasanya tidak terlalu parah dan pengobatannya pun tergolong mudah :
·         Secepatnya dinginkan bagian tubuh yang terbakar dengan air dingin .
Diamkan bagian yang terbakar untuk selang waktu 5 menit (disarankan 15 menit). Jika es ada mungkin bisa lebih membantu., tapi janggan sampai terlambat mendinginkan dengan air dingin.
·         Jangan oleskan salep maupun krim.
Luka akan cepat sembuh tanpa diberi salep maupun krim. Kain kering akan berguna, misalnya sapu tangan untuk menutupi luka dari lingkungan kotor.
·         Cari bantuan medis jika luka yang timbul cukup luas.
Yang perlu dilakukan untuk mencegah resiko terbakar:
·         Selalu tempatkan solder pada tempatnya sehabis melakukan penyolderan
·         Biarkan sambungan agar dingin selama beberapa saat sebelum disentuh
·         Jangan pernah sekalipun menyentuh ujung solder kecuali jika anda yakin bahwa solder dalam keadaan dingin.


Daftar Pustaka
1.    Ahmad Kusnandar, S.Pd, 2001. Pekerjaan Mekanik Elektro,Bandung: Armico

Sumber : http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1121-soldering-dan-desoldering-pcb