1. Equivalent Series Resistance (ESR). = Nilai tahanan seri pada kapasitor, satuannya Ohm.
2. Equivalent Parallel Resistance (EPR). = Nilai tahanan paralel pada kapasitor, satuannya Ohm.
ESR juga dapat menyebabkan Kapasitor panas sebagai akibat dari ripple arus dalam proses charges dan discharges pada Kapasitor. Parameter ESR menjadi spesifikasi yang lebih relevan dikarenakan Kapasitor yang diproduksi fisiknya semakin kecil (yangmenyebabkan ESR meningkat) dan ripple arus yang lebih tinggi pada SMPS.
SMPS bekerja pada frekwensi yang lebih tinggi dari rangkaian utama dan ini berarti dibutuhkan nilai kapasitansi yang lebih kecil, tapi ini juga berarti nilai ESR yang lebih tinggi dan lebih panas. Dan juga, secara fisik kapasitor diproduksi semakin lama semakin kecil, dan ini juga berarti peningkatan nilai ESR. Kapasitor yang panas akan cenderung menguap dan mengering dan menyebabkan meningkatnya nilai ESR. Ini akan menjadi sebuah reaksi berantai yang akan merusak Kapasitor. Dengan memahami konsep ini, sekarang kita akan mengetes kapasitor. Berdasarkan intuisi, yang pertama kali yang ingin kita cek adalah nilai kapasitansi, tapi ini tidak penting karena mengukur ESR dapat memberikan indikasi yang lebih baik tentang kondisi sebuah Kapasitor, dan hal ini lebih mudah dilakukan karena diukur pada sirkuit. Jika Elko mulai mengering, ESR akan meningkat. Sebuah Kapasitor dengan nilai kapasitansi yang benar tapi dengan ESR tinggi yang tidak normal akan sangat beresiko mengalami kerusakan, karena ESR yang tinggi akan mengakibatkan panas yang berlebih yang akan merusak kapasitor. Jika kapasitor telah kehilangan sebagian nilai kapasitansinya, normalnya ESR akan meningkat oleh banyak faktor.Jadi sekarang setidaknya jangan disamakan lagi antara Kapasitans Meter dengan ESR Meter.Yang diukur menggunakan Kapasitans Meter adalah nilai Kapasitansi.Dan yang diukur menggunakan ESR Meter adalah nilai Tahanan Seri.Semoga tidak terulang lagi kasus mau beli ESR Meter tapi yang didapat Kapasitans Meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar