Pada resistor karbon dan metalfilm terdapat gelang berwarna sebagai kode yang menandakan nilai dari resistansinya.
Ada yang berjumlah 4 gelang (bisanya warna dasar coklat muda) ada juga yang 5 gelang (biasanya warna dasar biru, kalau di toko elekronika biasa disebut resistor 1 %). Satuan dari nilai resistor adalah ohm dengan symbol Ω (omega). Nilai resistor diatas 1000 Ohm dinyatakan dengan Kilo Ohm disingkat KΩ (1KΩ=1000Ω). Misalnya 4700 Ω dinyatakan dengan 4K7 Ω. 1 Mega Ohm untuk menyatakan resistor dengan nilai lebih dari 1000000 Ohm (1MΩ=106Ω). Sering juga nilai resistor tidak dinyatakan dalam ohm atau Ω, tetapi dengan manambahkan huruf ‘E’ atau ‘R’, misalnya 120E (120R) nilainya sama dengan 120Ω. Keterangan kode gelang seperti pada Tabel .
Untuk lebih mudah dalam menghafalnya, anda dapat menyingkatnya menjadi : Hi – Co – Me – O – Ku – Hi – Bi – U – A – Put – Em – Pe – Ta (Hijau – Coklat – Merah – Orange – Kuning – Hijau – Biru – Ungu – Abu-abu – Emas – Perak – Tak berwarna). Untuk resistor dengan 4 gelang, maka : Gelang ke 1 : Nilai gelang Gelang ke 2 : Nilai gelang Gelang ke 3 : 10nilai gelang Gelang ke 4 : Toleransi Contoh :
Nilai gelang – gelangnya adalah : Kuning = 4, ungu = 7, orange=3 (bernilai 103=1000), emas = 5%. Nilai resistor=47000 Ω 5% (47 KΩ).
Untuk resistor dengan 5 gelang, cara menghitungnya : Gelang ke 1 : Nilai gelang Gelang ke 2 : Nilai gelang Gelang ke 3 : Nilai gelang Gelang ke 4 : 10 nilai gelang Gelang ke 5 : Toleransi Contoh :
Nilai gelang – gelangnya adalah : Orange = 3, orange = 3, hitam = 0, merah = 2 (nilai=102=100), coklat = 1%. Nilai resistor = 33.000 Ohm atau 33 KΩ dengan toleransi 1%. Untuk resistor dibawah 10 Ω, gelang ketiga berwarna emas atau perak. Jika gelang ketiga berwarna emas, maka gelang ketiga sebagai factor kali 0,1 dan jika berwarna perak berarti sebagai factor kali 0,01. Sebagai contoh :
Nilai gelang – gelangnya adalah : Merah = 2, merah = 2, perak = x 0,01, emas = 5%. Nilai resistansinya = 22 x 0,01 = 0,22 Ω 5%. Ketika resistor dilalui arus yang besar akan menyebabkan panas pada resistor, jika panas terus bertambah hingga melebihi batas kemampuan maka resistor akan rusak. Untuk itu maka dibuat resistor dengan berbagai ukuran berdasarkan disipasi dayanya, seperti ¼ watt, ½ watt sampai 11 watt, seperti terlihat pada gambar.
Daya (P) dapat dihitung berdasarkan persamaan : P=V.I Dimana P = daya (Watt) V= tegangan (Volt) I= arus (Amper) Sedangkan persamaan untuk tegangan : V=I.R Maka persamaan …. Menjadi : P=(I.R).I P=I^2 R P=V^2/R dengan I^2=V^2/R^2 Sebagai contoh jika tegangan 12 Volt melewati tahanan 470 Ω maka disipasi daya tahanan adalah : P=〖12〗^2/470=0,306 W Dari nilai tersebut maka dapat dipakai resistor minimal ½ Watt. Demikian uraian tentang komponen elektronika dasar yaitu resistor, Insya Allah kita lanjutkan pembahasan resistor di artikel yang akan datang. Semoga bermanfaat.
Sumber : Elektro Kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar