Sabtu, 23 Juli 2016

MATERI DIGITAL


Apa itu Materi Digital?


Yang dimaksud materi digital adalah koleksi dalam dalam bentuk non print atau soft copy baik yang diperoleh dari alih media atau sudah dalam bentuk digital (born digital). Barclay W. Ogden dalam The Preservation Perspective sebagaimana dikutip oleh Susan L.Lazinger (2001) membagi materi digital menjadi dua, yaitu :

1. Natively Digital (born digital)a

Yaitu materi yang dibuat sebagai materi digital dan akan digunakan serta dipertahankan sebagai materi digital.

2. Digitized Material

Yaitu materi digital yang dibuat dari hasil konversi dari dokumen atau media lain ke dalam bentuk format elektronik. Misalnya lukisan yang dipotret dengan kamera digital atau sebuah buku yang discan untuk dijadikan buku elektronik.

Pelestarian materi digital berbeda dengan pelestarian bahan pustaka tercetak. Kandungan informasi pada bahan pustaka tercetak dapat dilestarikan dengan merawat fisik kertas dan kemasannya, sedangkan informasi digital tidak saja melekat pada objek fisiknya, tetapi juga merupakan sesuatu yang harus dijalankan dengan memakai suatu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Dengan demikian, pelestarian materi digital tidak semata-mata dengan cara melestarikan objek fisiknya, tetapi juga dengan cara menjamin penggunaan mesin dalam ruang waktu yang sepanjang mungkin.

Sedangkan perkembangan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi yang begitu cepat, sulit menjamin tetap adanya perangkat keras dan perangkat lunak yang abadi sepanjang masa. Sebagai perbandingan, buku dengan kertas kualitas prima dapat bertahan hingga 500 tahun sedangkan berkas PDF di hardisk atau halaman Web selalu memerlukan perangkat lunak versi terbaru setiap 2 tahun atau kadang-kadang kurang dari itu (Pendit 2008). Berkas komputer yang beberapa masa lalu disimpan dalam floppy disk, mungkin saat ini berkas tersebut tidak bisa dibaca lagi karena sudah sangat jarang –bahkan dapat dikatakan tidak diproduksi lagi- floppy disk ditemukan. Begitu juga dengan CPU yang menyediakan fasilitas floppy disk, sangat jarang ditemukan lagi.

Dengan demikian, beberapa hal yang mendorong perlunya melakukan pelestarian materi digital adalah :

1. Informasi dalam bentuk materi digital sulit bertahan dalam jangka waktu lama.

Hal itu disebabkan karena:

a. Kadaluarsanya perangkat lunak dan perangkat keras yang dipakai untuk membaca materi digital karena perkembangan teknologi yang pesat.

b. Kerusakan mekanis pada perangkat keras

c. Serangan virus dan hacker

2. Materi digital bila hilang, terjadi secara tiba-tiba tanpa ada warning sebelumnya dan hilangnya materi digital tanpa bekas ( permanently)

3. Masalah-masalah yang berkaitan dengan keotentikan (authenticity) naskah dan hak cipta (authorship) materi digital lebih kompleks dibandingkan dengan bahan pustaka tercetak karena materi mudah diubah oleh siapa saja dan dapat dicopy secara luas.

Bentuk-bentuk Materi Digital Saat ini

Tipologi bentuk materi digital saat ini sangat banyak dan beragam. Pengelompokkan bentuk-bentuk materi digital (terbitan elektronik) pada awalnya terdapat di dalam laporan the British Library Working Party untuk terbitan elektronik, 1994. Bentuk-bentuk itu seperti : CD-ROM, Magnetic tapes (piringan hitam, hard disks, floppy disk), Electronic Books, Online Databases, Electronic Mail, Network Publishing, Jurnal elektronik, Bulletin Boards, Document Delivery, Open Learning Materials (bahan-bahan pembelajaran baik dalam bentuk tercetak, rekaman video, audio tape, dan program computer yang terdapat di perpustakaan umum).

D.G. Law (Lazinger 2001) membaginya menjadi 4 kategori, yaitu terbitan komersial, kertas kerja, data umum, dokumen-dokumen ilmiah. Perpustakaan Universitas Michigan membaginya ke dalam bentuk : karya rujukan, jurnal, data spasial dan peta, koleksi khusus dan pameran, multimedia, ,buku-buku dan teks elektronik, surat kabar, statistic dan data, gambar-gambar visual.

Materi Digital yang Perlu Dilestarikan

Kelimpahruahan informasi saat ini termasuk materi digital membuat pustakawan harus memilih materi digital yang manakah yang harus dilestarikan. Di dunia pendidikan tinggi dan penelitian, terlihat fenomena produksi materi digital untuk keperluan penelitian dan pengajaran semakin meningkat sejak komputer digunakan secara luas. Dosen banyak menghasilkan tulisan yang born digital. Mahasiswa mengirimkan hasil karyanya kepada dosen melalui e-mail. Skripsi, thesis, dan disertasi banyak yang dibuat dalam format digital (born digital). Kegiatan penelitian dan pengajaran dalam bentuk materi digital juga meningkat pesat. Perpustakaan Perguruan Tinggi sekarang banyak yang melanggan jurnal digital (e-journal) untuk sivitas akademika.

Apakah semua materi digital itu harus dilestarikan ? Susan Feldman dalam “It Was Here a Minute Ago,” (Lazinger 2001) menulis: “…preserve whatever you can, particularly if no one else is preserving it…” Pernyataan Susan itu akan menimbulkan masalah baru jika semua materi digital disimpan tanpa ada kriteria, yaitu masalah biaya yang cukup besar untuk penyediaan server dan pemeliharaannya.

Sebagai perbandingan, dapat dilihat batasan dan kriteria yang diberikan perpustakaan-perpustakaan di Amerika Serikat, Inggris, dan Canada, terhadap materi digital yang perlu dilestarikan, baik dari kalangan perpustakaan perguruan tinggi maupun perpustakaan nasional.

Perpustakaan Nasional Canada (National Library of Canada = NLC) memberikan prioritas pelestarian materi digital terhadap :

· Terbitan-terbitan elektronik terbaru yang tidak tersedia dalam bentuk tercetak

· Materi digital yang lengkap hasil konversi dari materi analog

· Terbitan-terbitan elektronik yang sama dengan terbitan terbaru dalam bentuk tercetak

Karena terbatasnya anggaran NLC saat itu, maka NLC tidak mencantumkan OPAC, pangkalan data, dan komunikasi-komunikasi publik yang dikirim melalui jaringan seperti email dalam kriteria yang diberikannya.

AHDS (The Arts and Humanities Data Service) di Inggris memberikan prioritas pelestarian terhadap :

· Sumber-sumber data formal dan informal yang dibutuhkan dan dicari pengguna.

· Kebutuhan-kebutuhan formal dan informal terhadap trend-trend penelitian dan pengajaran

· Kebutuhan terhadap pengembangan koleksi dengan topik-topik tertentu.

Florida International University mendaftar criteria yang hampir sama dengan criteria yang diberikan AHDS, namun lebih menekankan pada pengembangan koleksi khusus yang paling banyak digunakan oleh kelompok pengguna tertentu.

Kegiatan Pelestarian Materi Digital

1. Membuat Sistem Back-Up terhadap file-file di computer.

Membuat lebih dari 1 copy untuk setiap file dalam format yang berbeda, seperti di dalam di cd, dvd, di internet (contoh fasilitas document di Google), eksternal hard drive dan menyimpan copynya di lokasi fisik yang berbeda.

2. Preservasi teknologi (technology preservation)

Yaitu perawatan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak yang dipakai untuk menjalankan materi digital tertentu. Sebagaimana diuraikan di atas bahwa isi materi digital dapat ‘hilang’ karena mesin dan programnya kadaluarsa. Kegiatan preservasi teknologi bisa menjadi mahal karena perangkat yang kadaluarsa tadi sudah hilang dari pasaran dan bila ada komponen yang rusak sulit mencarinya

3. Pembaharuan atau penyegaran (refreshing)

Yaitu pemindahan data dari satu media ke media lain dengan memperhatikan usia media. Misalnya data dari pita magnetic dipindahkan ke floppy disk. Kemudian ketika teknologi CD-ROM hadir, data itu dipindahkan lagi dari floppy disk ke CD. Setelah itu ketika teknologi hardisk semakin canggih dan muncul flashdisc, data itu dipindahkan dari CD ke hardisk dan flashdisc. Begitu seterusnya.

4. Migrasi dan format ulang (migration and reformatting)

Yaitu format ulang data agar sesuai dengan versi terbaru dari hardware dan software computer. Kegiatan migrasi ini harus dilakukan dengan hati-hati karena selalu ada kemungkinan perubahan (pengurangan) data.

5. Emulasi (emulation)

Yaitu pembuatan ulang secara berkala terhadap program computer tertentu agar dapat terus membaca data digital yang tersimpan di dalam berbagai format dari berbagai versi. Kegiatan ini membutuhkan kemampuan teknologi yang cukup tinggi di pihak penyelenggara preservasi. Lebih mudah jika produsen teknologi ikut membantu.

6. Arkeologi digital (digital archeology)

Yaitu penyimpanan media digital tanpa melakukan migrasi atau emulasi. Resikonya data itu tidak akan terbaca di masa depan.

7. Mengubah data digital menjadi analog (misalkan menjadi bentuk tercetak) terutama untuk materi digital yang sulit diselamatkan dengan cara-cara di atas.

Kelebihan materi digital

1. memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi dengan lebih cepat
2. Artikel ilmiah yang dimuat secara online, memiliki potensi akses yang lebih besar dan lebih sering dipakai sebagai rujukan
3. Semakin luasnya kesempatan akses pada suatu informasi, secara tidak langsung dapat memberikan feedback positif bagi pemilik awal informasi tersebut
4. Data dan informasi yang dimuat secara online dapat membantu akselerasi perkembangan suatu cabang ilmu pengetahuan baru.




MATERI SIMULASI DIGITAL SMK
Posted by Lee censo Monday, September 30, 2013 0 comments
Kurikulum 2013 segera dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014 ini. Untuk SMK dimulai dari kelas X tahun ajaran baru ini. Sekolah-sekolah yang harus melaksankan kurikulum 2013 juga telah dipilih. Dengan adanya pergantian kurikulum juga akan terjadi pergantian atau bahkan pengurangan mata pelajaran. Contohnya untuk SMK adalah Mapel Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi atau sering juga disebut KKPI. Karena pada kurikulum 2013 KKPI ditiadakan maka pengganti Mata Pelajaran KKPI di Kurikulum SMK 2013 adalah Simulasi Digital.
Mata pelajaran Simulasi digital ini rencananya pada awal penerapan Kurikulum 2013 wajib diterapkan kepada seluruh SMK Invest. Dan para guru yang akan mengajar mata pelajaran Simulasi Digital ini adalah mantan Guru KKPI yang telah memiliki sertifikat kompetensi Simulasi digital.
Maka, sebelum diterapkan mata pelajaran Simulasi Digital ini, para guru Simulasi Digital (mantan guru KKPI) akan dilatih oleh master trainer melalui ICT Center di tiap kabupaten. Dan setelah pelatihan, guru Simulasi Digital akan diuji (test) untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
rumusan beberapa konten materi Simulasi Digital sebagai berikut :

Pembelajaran Kolaboratif
Digital Book
Komunikasi dan Interaksi online
Video Editing
Simulasi VisualUntuk lebih lengkapnya berikuta SK-KD Simulasi Digital :
Informasi tentang adanya pengganti Mapel KKPI mungkin akan membuat para guru KKPI menjadi lega. Namun dengan adanya mapel Simulasi Digital yang tergolong sangat baru, membuat kita para guru KKPI belajar lagi. munkin informasi ini dapat untuk meraba-raba apakkah itu Simulasi Digital Pengganti KKPI ?
Berikut ini Kutipan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar SKKD Simulasi Digital Pengganti KKPI;
1. Melaksankan Pembelajaran Kolaboratif

Mengidentifikasi Jejaring Sosial Pendidikan
Melakukan Pendaftaran
Menfaatkan Fitur
Melaksankan Ujian Online BersamaSumber belajar : Edmodo, Moodle, BBB, Facebook, Buku Seadunet 2.0 dll
2. Menformat materi dalam bentuk digital

Mengidentifiasi materi digital
Mengidentifikasi persyaratan hardware
Menformat materi digital
Mengidentifikasi jenis aplikasi untuk pembuatan materi bentuk digital
Menggunakan aplikasi untuk membuat materi digital
Membuat materi dalam bentuk digitalSumber belajar : Calibre, Sigil, Flibook, Kwisoft, Buku Seadunet 2.0 dll
3. Melaksankanan interaksi dan komunikasi secara online

Menjelaskan interaksi online
Menjelaskan komunikasi online
Menjelaskan jenis layanan aplikasi komunikasi online
Menjelaskan persyaratan penggunaan layanan palikasi
Memanfaatkan fitur layanan komunikasi online
Melakukan interaksi dan komunikasi secara onlineSumber belajar : Skype, Facebook, Google+, Buku Seadunet 2.0 dll
4. Membuat materi dalam bentuk video

Mengidentifikasi jenis materi audio visual
Mengidentifikasi Jenis aplikasi pembuat materi bentuk audio visual
Menjelaskan persyaratan kebutuhan hardware
Menggunakan aplikasi editing video
Melakukan proses render menjadi bentuk videoSumber belajar : Movie Maker, Ulead, Pinacle, Adobe Premiere, Buku Seadunet 2.0 dll
5. Membuat materi dalam bentuk simulasi visual
Menjelaskan konsep simulasi visual

Mengidentifikasi jenis simulasi visual
Membuat simulasi visual
Mempublikasikan simulasi visual- See more at: http://simulasidigital02.blogspot.com/2013/09/materi-simulasi-digital-smk.html#sthash.r4uh3q2O.dpuf

MATERI SIMULASI DIGITAL SMK
Posted by Lee censo Monday, September 30, 2013 0 comments
Kurikulum 2013 segera dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014 ini. Untuk SMK dimulai dari kelas X tahun ajaran baru ini. Sekolah-sekolah yang harus melaksankan kurikulum 2013 juga telah dipilih. Dengan adanya pergantian kurikulum juga akan terjadi pergantian atau bahkan pengurangan mata pelajaran. Contohnya untuk SMK adalah Mapel Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi atau sering juga disebut KKPI. Karena pada kurikulum 2013 KKPI ditiadakan maka pengganti Mata Pelajaran KKPI di Kurikulum SMK 2013 adalah Simulasi Digital.
Mata pelajaran Simulasi digital ini rencananya pada awal penerapan Kurikulum 2013 wajib diterapkan kepada seluruh SMK Invest. Dan para guru yang akan mengajar mata pelajaran Simulasi Digital ini adalah mantan Guru KKPI yang telah memiliki sertifikat kompetensi Simulasi digital.
Maka, sebelum diterapkan mata pelajaran Simulasi Digital ini, para guru Simulasi Digital (mantan guru KKPI) akan dilatih oleh master trainer melalui ICT Center di tiap kabupaten. Dan setelah pelatihan, guru Simulasi Digital akan diuji (test) untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
rumusan beberapa konten materi Simulasi Digital sebagai berikut :

Pembelajaran Kolaboratif
Digital Book
Komunikasi dan Interaksi online
Video Editing
Simulasi VisualUntuk lebih lengkapnya berikuta SK-KD Simulasi Digital :
Informasi tentang adanya pengganti Mapel KKPI mungkin akan membuat para guru KKPI menjadi lega. Namun dengan adanya mapel Simulasi Digital yang tergolong sangat baru, membuat kita para guru KKPI belajar lagi. munkin informasi ini dapat untuk meraba-raba apakkah itu Simulasi Digital Pengganti KKPI ?
Berikut ini Kutipan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar SKKD Simulasi Digital Pengganti KKPI;
1. Melaksankan Pembelajaran Kolaboratif

Mengidentifikasi Jejaring Sosial Pendidikan
Melakukan Pendaftaran
Menfaatkan Fitur
Melaksankan Ujian Online BersamaSumber belajar : Edmodo, Moodle, BBB, Facebook, Buku Seadunet 2.0 dll
2. Menformat materi dalam bentuk digital

Mengidentifiasi materi digital
Mengidentifikasi persyaratan hardware
Menformat materi digital
Mengidentifikasi jenis aplikasi untuk pembuatan materi bentuk digital
Menggunakan aplikasi untuk membuat materi digital
Membuat materi dalam bentuk digitalSumber belajar : Calibre, Sigil, Flibook, Kwisoft, Buku Seadunet 2.0 dll
3. Melaksankanan interaksi dan komunikasi secara online

Menjelaskan interaksi online
Menjelaskan komunikasi online
Menjelaskan jenis layanan aplikasi komunikasi online
Menjelaskan persyaratan penggunaan layanan palikasi
Memanfaatkan fitur layanan komunikasi online
Melakukan interaksi dan komunikasi secara onlineSumber belajar : Skype, Facebook, Google+, Buku Seadunet 2.0 dll
4. Membuat materi dalam bentuk video

Mengidentifikasi jenis materi audio visual
Mengidentifikasi Jenis aplikasi pembuat materi bentuk audio visual
Menjelaskan persyaratan kebutuhan hardware
Menggunakan aplikasi editing video
Melakukan proses render menjadi bentuk videoSumber belajar : Movie Maker, Ulead, Pinacle, Adobe Premiere, Buku Seadunet 2.0 dll
5. Membuat materi dalam bentuk simulasi visual
Menjelaskan konsep simulasi visual

Mengidentifikasi jenis simulasi visual
Membuat simulasi visual
Mempublikasikan simulasi visual- See more at: http://simulasidigital02.blogspot.com/2013/09/materi-simulasi-digital-smk.html#sthash.r4uh3q2O.dpuf

Contoh Alat yang Menggunakan Sistem Digital + Kegunaannya

1. CUTTER ID = kegunaannya adalah untuk membuat (termasuk memotong) ID card.



2. PRESS TEXTILE = kegunaannya adalah untuk melakukan sablon digital ke kaos, t-shirt, keramik, dll.



3. DTV (Televisi Digital) =  adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke televisi.


4. PLOTTER = peralatan output yang digunakan untuk menggambar grafik dan lain-lain.


5. TENSI DIGITAL = alat yang mengukur tekanan darah.


6. TERMOMETER DIGITAL = alat untuk mengukur suhu.


7. KAMERA DIGITAL = untuk mengambil gambar (memfoto)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar