Rabu, 14 September 2016

Praktikum Rangkaian Elektronika III - Menyolder (Soldering)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Halo pengikut setia blog saya :D kali ini saya ingin menyampaikan beberapa materi tentang menyolder. Materi ini saya dapatkan ketika pertemuan ketiga Praktikum Rangkaian Elektronika pada hari Selasa, 18 maret 2014 dari pukul 15.30 sampai dengan 18.00 di ruang Lab Rangkaian Elektronika, Gedung Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia. Sebelumnya saya ingin membahas tentang menyolder terlebih dahulu. Simak yaa^^

Menyolder adalah salah satu istilah dalam Rangkaian Elektronika. Menyolder dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berasal dari kata solder, adalah sebuah kata kerja yang sama artinya dengan menempa, melekatkan, menetapkan, meneguhkan. Disini kita bisa menyimpulkan bahwa menyolder adalah kegiatan untuk melekatkan komponen-komponen elektronika dalam sebuah sirkuit yang bernama Integrated Circuit (IC).

Menyolder pastinya membutuhkan alat dan bahan, tetapi bahan yang digunakan untuk praktik menyolder ini adalah bergantung pada rangkaian apa yang akan anda buat nantinya. Semakin rumit rangkaian elektronika yang anda ingin buat, semakin banyak pula bahan yang anda perlukan, tapi disinilah seni-nya menyolder :D

Namun kali ini rangkaian yang ingin dibuat oleh saya adalah rangkaian seri dan rangkaian paralel sederhana dengan menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode) dan beberapa resistor. Saya membuat rangkaian seri sederhana yang terdiri dari 1 buah lampu LED dan 2 buah resistor yang disusun secara seri. Dan membuat rangkaian paralel sederhana yang terdiri dari 1 buah lampu LED dan 2 buah resistor yang disusun secara paralel. Maka alat dan bahan yang diperlukan adalah:
Gambar 1. Solder

1. Solder, tentu alat ini sangat diperlukan untuk menyolder karena judulnya aja menyolder. Hehehe. Alat ini berfungsi melelehkan timah agar timah menjadi cair dan mudah menyatu dengan sirkuit dan juga kaki komponen elektronika.

Gambar 2. PCB (Printed Circuit Board)

2. PCB (Printed Circuit Board), adalah papan sirkuit utama yang digunakan sebagai alas komponen-komponen elektronika. Istilahnya mah PCB adalah framework kita lah. Hehehe=))

Gambar 3. Tenol (Timah Solder

3. Tenol atau timah solder (yang saya baca di beberapa sumber yang benar pengejaannya itu Tenol bukan Tinol, hehehhe), adalah logam campuran antara timah dengan timbal. Tenol adalah bahan utama untuk menyolder, karena memang tenol-lah yang melekatkan kaki komponen elektronika dengan papan sirkuit utama.

Gambar 4. Pasta Solder
4. Pasta Solder, digunakan untuk sebagai pelumas jika ujung mata solder kita kotor karena tenol atau timah solder, karena kalau ujung mata soldernya kotor itu nggak enak untuk nyoldernya bro. Jadi ada baiknya dibersihkan dengan Pasta Solder setelah menyolder. Caranya cukup dicelupkan saja ujung mata soldernya dengan Pasta Solder ini. :D


Gambar 5. Lampu LED (Light Emitting Diode) Hijau


Gambar 6. Lampu LED (Light Emitting Diode) Merah
5.  LED (Light Emitting Diode), adalah salah satu jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya. LED dalam rangkaian yang akan saya buat ini berguna sebagai indikator bahwa rangkaian elektronika sederhana saya sukses berjalan dengan baik.:)) Disini saya menggunakan LED dengan dua warna yaitu warna merah dan warna hijau.

Gambar 7. Baterai 9 volt

6. Baterai, adalah sumber tegangan listrik searah utama yang digunakan dalam rangkaian yang akan saya buat. Dan baterai yang saya gunakan adalah baterai dengan ukuran 9 volt. Sebenernya merknya bebas sih hehehehe seandainya merknya bisa disensor :D

Gambar 8. Resistor

7. Resistor, adalah komponen elektronika yang berguna untuk menghambat arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika, karena disini kita menggunakan baterai yang cukup besar tegangannya yaitu 9 volt, maka dari itu kita membutuhkan beberapa hambatan untuk menghambat arus listrik dalam rangkaian, agar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian menuju lampu LED. Disini saya menggunakan 3 buah resistor kawat ukuran 220 ohm dan 1 buah resistor kawat ukuran 47 ohm.

8. Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik (AC, Alternative Current), Arus dan Tegangan listrik biasa yang digunakan PLN, yaa tentunya listrik ini dibutuhkan untuk menyalakan solder sehingga kita dapat menyolder/soldering.


Oke. Alat dan bahannya kita sudah tau ya sekarang :D sekarang kita langsung aja ke cara menyolder yang baik. Mungkin bakal dijelasin dengan step by step di bawah ini:
1. Siapkan semua alat dan bahan yang sudah tercantumkan di atas:D

2.. Nyalakan soldernya dengan cara mencolokkan solder ke stop kontak terdekat. Supaya solder bisa digunakan untuk memanaskan timah nantinya

 Gambar 9. Mencolokkan solder ke stop kontak

3. Sambil menunggu solder panas, kita susun dulu rangkaian yang ingin kita buat, rangkaian yang pertama kita buat adalah rangkaian resistor seri. Susun resistor dan lampu LED ke papan PCB. Seperti pada gambar di bawah.

Gambar 10. Ilustrasi pemasangan resistor ke papan PCB, garis hitam adalah PCBnya.


 Gambar 11. Susunan Pemasangan Resistor dan LED secara Seri

4. Susun 2 buah resistor dan lampu LED menjadi seri dengan cara seperti di atas, kalo disini saya menggunakan resistor yang ukuran 220 ohm dan 47 ohm. kaki LED yang berhubungan dengan resistor adalah kutub negatif. Perlu kalian ketahui. Rangkaian yang baik adalah rangkaian yang jarak antarkomponennya tidak terlalu jauh, agar lebih efektif dan efisien hehehe (ini sih menurut saya sendiri, dengan alasan ekologisnya)

5. Fix nih udah jadi rangkaian seri nya. Ada baiknya dicoba terlebih dahulu sih sebelum disolder. Naaah kalo udah baru deh disolder. Lihat gambar di bawah ini yaa untuk menyoldernya supaya lebih jelasnya. Tapi pastikan dulu kalau soldernya sudah panas (hati-hati yaa). Solder ditempelkan dahulu dengan kaki komponen yang sudah menempel dengan PCB, kemudian baru tempelkan dengan Tenol, nanti pun Tenol akan meleleh dan melekat dengan sendirinya dengan PCB.

Gambar  12. Menyandingkan solder yang sudah panas dengan Tenol untuk melekatkan komponen

Gambar 12. Penyolderan yang baik. Hasilnya adalah Tenol membuat bentuk cembung

Gambar 13. Penampakan kaki komponen di bawah PCB dilihat dari bawah

6. Potong kaki-kaki komponen yang tidak digunakan, agar lebih enak dilihat :D beres deh :D


7. Naaah kalau rangkaian seri nya sudah, sekarang kita ke rangkaian paralelnya. Susun 2 buah resistor dan lampu LED menjadi paralel dengan cara yang sama seperti di atas, kalo disini saya menggunakan resistor yang ukuran 220 ohm sebanyak dua buah dan juga lampu LED. kaki LED yang berhubungan dengan resistor adalah kutub negatif. Lihat penyusunan rangkaian yang baik seperti gambar di bawah ini.

Gambar 14. Rangkaian resistor paralel.


8. Fix nih udah jadi rangkaian paralelnya. Solder ditempelkan dahulu dengan kaki komponen yang sudah menempel dengan PCB seperti yang sudah dilakukan tadi (karena tahapannya pun hampir sama), kemudian baru tempelkan dengan Tenol, nanti pun Tenol akan meleleh dan melekat dengan sendirinya dengan PCB. Cara yang baik untuk menyolder disini adalah menyolder antar-titik yang berdekatan (karena ini paralel) daripada melilitkan antarkaki komponen lebih baik dengan penghubung solder, lebih cantik dilihatnya bro. Seperti contoh di bawah (tapi mungkin kurang terlihat jelas sih hehe)

Gambar 15. Penampakan hasil solder untuk rangkaian paralel yang baik


9. Beres deh praktikum menyolder kita :D berikut di bawah ini adalah hasil solderan saya hehehehehe.

Gambar 16. Penampakan final hasil praktikum rangkaian elektronika Chairul Anam Purba.

Nah udah beres nih nyolder-nyoldernya, tapi sayang banget euy saya lupa motret rangkaiaan yang sudah ditest dan dirangkai dengan baterai:(( padahal bagus banget deh kalo kalian bisa liat mah. Nanti deh saya tambahin ya gambarnya kalo saya inget hehehe :D

Berikutnya: menghitung resistansi pengganti untuk rangkaian yang saya buat. Gimana caranya hayo? pada tau rumusnya? hehehe nih rumus hambatan pengganti paralelnya nih bro :D

Gambar 17. Rumus hambatan pengganti rangkaian resistor paralel

Sedangkan ini adalah rumus hambatan pengganti pada rangkaian seri:

Rtotal = R1 + R2 + ... + Rn

Nah kan tadi saya menggunakan dua buah resistor berukuran 220 ohm untuk membuat rangkaian resistor paralelnya, sekarang yuk coba kita hitung berapa hambatan pengganti paralelnya?
Diketahui:
R1= 220 ohm
R2 = 220 ohm
Ditanya = Rtotal?
Jawab:
1/Rtotal = 1/220 + 1/220
1/Rtotal = 2/220
1/Rtotal = 1/110
Rtotal/1 = 110/1
Rtotal = 110 ohm

Sekarang kita ukur untuk menghitung hambatan pengganti resistor pada rangkaian resistor seri, dari caranya sih mudah hehehe lihat saja saya mengerjakan ini di bawah ini
Diketahui:
R1 = 220 ohm
R2 = 47 ohm
Ditanya = Rtotal ?
Jawab:
Rtotal = R1 + R2
Rtotal = 220 + 47
Rtotal = 267 ohm

Begitulah caranya bro:D

Udah bro mungkin segitu aja yang bisa saya sampaikan kali ini. Kurang dan lebihnya mohon maaf.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh!


  • MERAH » MERAH » COKLAT » PERAK
  • MERAH=2
  • MERAH=2
  • COKLAT=0
  • PERAK=10%
  • Maka nilai nya adalah = 220 OHM , dengan toleransi 10%
Kuning, ungu, hitam -> 47 ohm 20%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar